PALANGKA RAYA – Tiga kecamatan di Kota Palangka Raya rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan (karhutla). Kecamatan tersebut adalah Jekan Raya, Sebagau, dan Bukit Batu. Pemkot menginstruksikan camat dan lurah bertindak tegas terhadap pembakar lahan. Demikian dikatakan Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin saat apel gabungan antara Pemerintah Kota Palangka Raya, TNI, dan Polri di halaman Kantor Walikota Palangka Raya kemarin (2/3).
Fairid menambahkan, apel gabungan dilaksanakan untuk mengecek kesiapsiagaan petugas di lapangan beserta sarana dan prasarananya. Personel TNI, Polri, dan Tim Serbu Api Kelurahan (TSAK) akan menjalankan program pencegahan karhutla.
"Selain kesiapan petugas, pemkot akan segera melaksanakan rapat koordinasi bersama pemerintah provinsi. Juga akan memaksimalkan Program Kelurahan Tangguh Bencana, dimana di dalamnya mengupayakan percepatan penanganan Covid-19 dan penanggulangan karhutla," tuturnya.
Sementara itu, Dandim 1016/Palangka Raya Kolonel Inf I Gede Putra Yasa menyampaikan Amanah Presiden Republik Indonesia Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2021.
”Pencegahan diprioritaskan dengan infrastruktur pemantauan serta pengawasan dapat diakses sampai tingkat bawah, dengan upaya mencari solusi yang permanen untuk mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan ini untuk tahun-tahun mendatang,” ujar dandim.
TNI dan Polri yang berada di wilayah kelurahan, serta RT dan RW, agar berperan aktif dalam upaya pencegahan kebakaran hutan. Perlu edukasi terus menerus kepada masyarakat, perusahaan, korporasi, terutama di daerah rawan karhutla.
Yasa menambahkan, apel ini merupakan kerangka konseptual dari berbagai elemen yang dianggap dapat mengurangi kerentanan dan risiko bencana dalam suatu komunitas. (daq/yit)