Oknum bidan di Kota Sampit yang dilanda skandal persalinan karena memasang tarif mencekik, membuat kaget sejumlah pelanggannya. Mereka tak menyangka bidan tersebut terseret kasus tersebut. Di sisi lain, Bupati Kotim Halikinnor memerintahkan pemberian sanksi pada oknum bidan apabila terbukti bersalah.
Iin (24), warga Sampit yang menjadi salah satu pelanggan oknum bidan, mengaku tak menyangka bidan tersebut viral dan jadi perbincangan masyarakat. ”Gak menyangka aja. Padahal, orangnya ramah dan baik,” katanya, Selasa (28/9).
Iin mengaku sudah lama kenal oknum bidan tersebut. Selain orangnya ramah, pelayanannya juga cukup baik. ”Saya sering suntik KB dengannya. Pelayanannya sangat baik. Sebelum disuntik, saya harus melewati beberapa pemeriksaan dahulu,” ujarnya.
Meski demikian, Iin tidak memungkiri tarif yang dipatok memang lebih mahal. Seperti biaya suntik KB, dia harus mengeluarkan uang sebesar Rp 50 ribu. ”Biayanya memang beda dari bidan lainnya. Kalau di tempat dia (oknum bidan, Red), bayar Rp 50 ribu. Kalau di tempat lain hanya Rp 30 – Rp 35 ribu saja,” ujarnya.
Walaupun mahal, Iin mengaku senang berobat maupun suntik KB di tempat oknum bidan tersebut. ”Sebab, ruangannya bersih dan harum. Terus, pelayanannya juga sangat baik. Ditambah orangnya ramah. Jadi, saya hampir tidak percaya dengan kejadian ini,” ujarnya.
Radar Sampit berupaya mendatangi lokasi bidan bersangkutan yang membuka praktik di Jalan Walter Condrat, Kelurahan Baamang Tengah. Bangunan tempat praktik itu didominasi merah muda. Di depan rumah terdapat ruko kecil tertutup. Selain itu, ada mobil merah terparkir di depan pagar halaman.
Tak ada satu pun orang yang bisa ditemui. Pintu terlihat setengah terbuka. Berkali-kali bel dipencet dan mengucapkan salam, tak ada orang yang menyahut. Di samping bangunan, ada rumah dengan pintu tertutup. Namun, kembali tak ada seorang pun yang keluar ketika bel dipencet berkali-kali. Warga sekitar mengaku tak tahu terkait oknum bidan tersebut. (sir/hgn/ign)