Aparat Polsek Ketapang membongkar dugaan pemalsuan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah itu. Praktik itu dilakukan dengan mengubah pertalite menjadi premium. Lokasi yang dijadikan tempat mengubah BBM tersebut di Jalan Jembatan Kuning, Sampit, telah dipasang garis polisi, Minggu (10/10).
Kapolsek Ketapang AKP Samsul Bahri mengatakan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Pihaknya telah mengamankan satu pelaku dan tengah diperiksa lebih lanjut.
”Kasus ini masih dalam penyelidikan. Sabar dulu ya,” ujar Samsul. Pelaku berinisial HS (40) tersebut diamankan Jumat (8/10) malam. Polisi juga menyita puluhan jeriken berisi BBM serta alat kimia lainnya. Kasus itu terungkap ketika Polsek Ketapang mendapatkan laporan terkait pertalite yang diubah menjadi premium. Menindaklanjuti laporan itu, petugas langsung mengamankan pelakunya.
”Untuk sementara, anggota kami masih mengumpulkan bukti dan meminta keterangan ahli. Untuk informasi selengkapnya nanti akan kami sampaikan,” ujarnya. Sebagai informasi, praktik pemalsuan BBM yang mengubah pertalite menjadi premium tersebut agak ganjil. Sebab, harga pertalite lebih bahal dibanding premium, yakni pertalite Rp 7.850 per liter dan premium Rp 6.450 per liter.
Apabila pertalite diubah menjadi premium dan dijual dengan harga sesuai ketetapan pemerintah, pelaku jelas mengalami kerugian. Akan tetapi, belum diketahui informasi rinci mengenai dugaan pemalsuan tersebut, mengingat polisi masih melakukan penyelidikan. (sir/ign)