Titik banjir parah yang merendam Jalan Trans Kalimantan tak hanya terjadi di jalur Kasongan dan Palangka Raya – Kuala Kurun. Terjangan bencana yang semakin memburuk juga melanda ruas jalan nasional tersebut di wilayah di Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Kamis (18/11).
Rendaman air yang semakin dalam membuat aktivitas masyarakat dan sopir truk yang memasok bahan kebutuhan pokok untuk Kota Palangka Raya dan sekitarnya terganggu. Kemacetan terjadi di Jembatan Tumbang Nusa sepanjang sekitar 4 – 5 km. Hal tersebut disebabkan sistem buka tutup yang diberlakukan di jalur yang terendam banjir sepanjang empat meter.
Sendir, warga sekitar mengatakan, banjir di wilayah tersebut semakin parah. Ada empat desa yang dilanda banjir, yakni Desa Pilang, Tumbang Nusa, Taruna, dan Kameluh. ”Beberapa hari ini air terus naik. Hari ini (kemarin, Red) naik 17 cm dari kedalaman hari sebelumnya 80 cm,” katanya.
Dia melanjutkan, banjir yang merendam jalan membuat beberapa mobil terjebak dan mogok. ”Ada yang mau menerobos, namun ketika di tengah, mesin mati hingga mogok. Dibantu warga untuk didorong agar tidak hanyut ikut arus air,” katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pulpis Salahudin mengatakan, banjir di Kecamatan Jabiren Raya mencapai sekitar 90-130 cm. Selain merendam permukiman warga, luapan air Sungai Kahayan tersebut juga membanjiri jalan penghubung Palangka Raya-Pulpis-Kapuas-Banjarmasin. Ketinggiannya lebih 60 cm.
Kapolres Pulpis AKBP Kurniawan Hartono melalui Kasat Lantas AKP Waryono mengatakan, panjang jalan yang terendam sekitar 150 meter dan sangat berbahaya dilintasi kendaraan roda dua dan empat. ”Kami berlakukan jalur buka tutup untuk dua jalur dari Palangka Raya dan Pulpis,” katanya.
Dia melanjutkan, untuk mengurai kemacetan di Jembatan Tumbang Nusa, pihaknya bekerja sama dengan personel TNI, Satpol PP dan Dishub Pulpis. Pasalnya, jalan yang terendam tidak bisa dilalui dengan dua mobil berlawanan arah. (der/ign)