Aparat kepolisian berhasil meringkus terduga pelaku pembuang bayi. Penangkapan itu dilakukan dalam waktu dua hari setelah bayi ditemukan. Sebelum menciduk pelaku, polisi sempat mendapat informasi ada wanita hamil yang kemudian menghilang.
Hal tersebut diungkap Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Gede Agus Putra Atmaja. Menurutnya, Tim Resmob Polres Kotim mendapat informasi dari masyarakat, ada wanita hamil yang sempat menghilang dan tidak ada kabarnya. Saat dicek, ternyata anak yang dikandung wanita tidak dibuang.
”Meski demikian, kami tetap mencari tahu siapa pelakunya dengan berkoordinasi puskesmas terkait seseorang yang pernah konsultasi kehamilan,” ujar Gede, beberapa jam sebelum pelaku ditangkap.
Sebelumnya, diberitakan aparat kepolisian meringkus seorang wanita yang diduga pelaku pembuang bayi perempuan di tepi Jalan Jaksa Agung Suprapto, Sampit, Minggu (12/12) lalu. Wanita yang diduga ibu bayi tersebut ditangkap tak jauh dari lokasi penemuan bayi malang tersebut.
Informasi dihimpun Radar Sampit, pelaku diamankan di Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Baamang untuk diperiksa. Namun, polisi belum mau berkomentar terkait penangkapan itu, termasuk identitas pelaku.
Sumber terpercaya Radar Sampit menyebutkan, pelaku berinisial IM tersebut bukan warga Sampit. Usianya baru 18 tahun. Saat ditangkap, dia menggunakan baju kaos hitam dipadu celana panjang cokelat. Rambutnya diikat ke belakang. Samar-samar matanya terlihat sedikit bengkak yang diduga karena menangis.
Dia tercatat sebagai warga Barito Selatan, namun sekarang berdiam di Sampit, di wilayah Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang. Penangkapan terhadap pelaku langsung menyebar dengan cepat di media sosial. Foto pelaku saat diamankan di Kantor Polsek juga sangat jelas. Sejauh ini, aparat baru mengamankan satu tersangka. Kabar penangkapannya langsung banjir hujatan.
Bayi perempuan tersebut ditemukan dengan kondisi memprihatinkan di semak belukar Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kelurahan Baamang Hulu, Sampit, Minggu (12/12) lalu. Tubuh bayi diletakkan tanpa alas maupun pakaian yang menutupi badan mungilnya.
Tangannya patah dan tubuhnya dikerumuni serangga. Selain itu, tali pusar yang masih menempel di perut dikerubungi belatung. Nyawanya berhasil diselamatkan setelah ditemukan tiga warga yang membersihkan kebun di lokasi.
Bayi itu kemudian dievakuasi ke RSUD dr Murjani Sampit. Usia bayi diperkirakan sekitar dua hari. Hal itu dilihat dari warna tali pusarnya yang masih menempel saat ditemukan. Berat badannya 2,4 kilogram dengan panjang 45 sentimeter. Ada luka memar di lengan kiri atas yang diperkirakan akibat luka dalam, yakni patah tulang.
Guna mempercepat penyembuhan, bayi tersebut kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Awal Bros Betang Pambelum Palangka Raya. Dia ditangani sejumlah tim dokter ahli bedah tulang.
Humas Rumah Sakit Awal Bros Betang Pambelum Setni mengatakan, secara umum kondisi bayi perempuan masih dalam pemantauan, namun dikategorikan stabil. ”Kami sedang menunggu tindakan selanjutnya. Untuk lebih detailnya nanti kami sampaikan kembali,” katanya. (sir/daq/ign)