Realisasi vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tahap pertama sebanyak 2.700 dosis untuk Provinsi Kalimantan Tengah sudah mencapai 100 persen.
”Vaksinasi PMK tahap pertama kita sudah 100 persen yang menyasar sapi-sapi di tujuh kabupaten dan kota se-Kalteng,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Rabu.
Adapun kabupaten dan kota yang menjadi sasaran vaksinasi PMK tahap pertama di Kalteng, meliputi Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Kapuas, Pulang Pisau, Barito Timur, serta Palangka Raya.
“Ternak yang sudah divaksinasi ini juga teregistrasi di aplikasi Isikhnas, yakni sistem informasi kesehatan hewan Indonesia,” jelasnya.
Riza menjabarkan, pemilihan daerah yang menjadi sasaran vaksinasi di antaranya merupakan daerah tertular atau yang ditemukan adanya kasus hewan ternak terpapar PMK, serta daerah perbatasan seperti Barito Timur dan Kapuas.
Kemudian untuk distribusi vaksin PMK tahap kedua dari pusat akan kembali diterima Kalteng pada akhir Juli 2022 mendatang. Untuk kuota vaksin yang diterima pada tahap kedua, diharapkan dua kali dari jumlah vaksin tahap pertama.
“Mudah-mudahan untuk vaksin tahap kedua, kuota untuk Kalteng dua kali lipat dari tahap pertama,” ucap Riza.
Untuk mendukung kelancaran vaksinasi PMK, Pemprov Kalteng juga sudah menyiapkan sarana prasarana yang diperlukan, termasuk para petugas di lapangan terdiri dari medik vet 55 orang, paramedik vet 94 orang, inseminator 105 orang, serta penyuluh atau non medik 362 orang.
Lebih lanjut Riza mengatakan, selain vaksinasi upaya lainnya yang dilakukan pihak pemerintah provinsi untuk mengantisipasi dan menanggulangi PMK, yakni pengaturan lalu lintas hewan ternak yang dilakukan secara ketat.
Pemerintah kabupaten juga mengaktifkan pos lintas ternak, salah satunya seperti di Kabupaten Barito Timur yang berada di Taniran. Pos ini secara aktif memeriksa hewan ternak yang melintas, seperti mengecek kelengkapan dokumen yang harus dibawa.
Sebelumnya, Kepala Balai Veteriner Banjarbaru Putut Eko Wibowo mengatakan, pelaksanaan vaksinasi PMK direncanakan dilakukan sebanyak tiga kali, sehingga diberikan penanda untuk ternak yang sudah divaksin. Adapun sasaran ternak yang divaksin dengan radius hingga 10 kilometer dari daerah tertular.
“Vaksin ini dalam sehari harus bisa diselesaikan sebanyak 100 dosis, karena begitu dibuka harus habis satu hari itu,” jelas Putut Eko Wibowo. (ant)