PANGKALAN BUN – Tim investigator Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai melakukan penyelidikan terhadap penyebab karamnya KM Satya Kencana III di Pelabuhan Panglima Utar, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Minimal perlu waktu satu bulan untuk mengetahui hasilnya.
Dua orang tim investigator KNKT, Bambang Alwi dan Captain Chandra, langsung menuju Pelabuhan Panglima Utar Kumai untuk meninjau bangkai kapal. Mereka didampingi Kepala KSOP Kelas IV Kumai Hary Suryanto dan Direktur Operasi dan Usaha PT Dharma Lautan Utama Rahmatika Ardianto.
Bambang Alwi menuturkan, kedatangan pihaknya untuk menyelidiki penyebab karamnya KM Satya Kencana III. Bukan untuk mencari tahu siapa yang salah dan yang bertanggung jawab dalam peristiwa nahas tersebut.
Dia mengungkapkan, sebagai proses awal, pihaknya akan melakukan wawancara terhadap petugas saat kecelakaan terjadi. Hal itu merupakan bagian dari pengumpulan data untuk dibawa ke Jakarta. Data itu akan dianalisa untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
Menurutnya, KM Satya Kencana III berlayar dari Surabaya dengan muatan penuh. Ketika sampai di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, saat muatan berkurang, justru terjadi kecelakaan.
”Untuk analisis data tersebut kami juga akan libatkan dari perguruan tinggi dan BNPB," ujarnya.
Bambang menegaskan, KNKT belum dapat memberikan penjelasan terkait penyebab karamnya KM Satya Kencana III. Sesuai undang-undang, hasil penyelidikan baru bisa didapatkan paling lama tiga bulan dan paling cepat satu bulan, setelah KNKT dapat menyimpulkan akar permasalahan terjadinya kecelakaan.
Dia meminta otoritas pelabuhan, yaitu KSOP Kelas IV Kumai untuk segera mengevakuasi bangkai kapal. Hal itu penting agar keberadaan bangkai kapal tidak mengganggu aktivitas pelayaran.
Direktur Operasi dan Usaha PT Dharma Lautan Utama Rahmatika Ardianto mengatakan, pihaknya baru saja menerima surat izin dari Ditjen Perhubungan Laut untuk mengevakuasi bangkai kapal. Peralatan milik vendor untuk evakuasi sudah berada di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
”Surat izin baru keluar tadi. Besok (hari ini, Red) mereka tiba. Saat ini, perusahaan yang kami tunjuk sudah berada di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, KM Satya Kencana III karam di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kabupaten Kobar, Rabu (19/10), sekitar pukul 02.30 WIB. Peristiwa bermula ketika proses penurunan sebuah truk besar dari kapal ke dermaga. Namun, sebelum truk tersebut turun, kapal sudah tak seimbang.
Truk besar tersangkut di pintu tangga (rampdoor) yang membuat kapal bergoyang dan miring ke kiri. Akibatnya, air langsung masuk. Agar situasi tak kian parah, dilakukan pembalasan di sisi sebelah kanan. Akan tetapi, lantaran goyangan fuso yang tersangkut cukup besar, fuso di dalam kapal ikut goyang dan memberi beban lebih besar ke sisi kiri, hingga akhirnya kapal tenggelam. (tyo/ign)