Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menegaskan akan mempolisikan kepala desa, lurah, dan pejabat lainnya yang berani melakukan penimbunan bantuan sosial untuk korban banjir. Hal itu disampaikan Gubernur saat apel gabungan dan penyerahan bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di halaman Rumah Jabatan Bupati Kobar, Sabtu (28/10).
“Kebutuhan pangan korban banjir harus dipenuhi, jangan ditahan – tahan. Segera salurkan. Kalau ada yang berani menimbun untuk kepentingan tertentu, akan saya polisikan,” tegasnya.
Bantuan sebanyak 10 ribu paket sembako harus selesai disalurkan kepada korban banjir di Kabupaten Kotawaringin Barat selama dua hari. Distribusi harus dilakukan dari pintu ke pintu agar seluruh korban banjir mendapatkan bantuan. Ia juga meminta organisasi, komunitas sosial, dan kemasyarakatan yang ada di Kabupaten Kobar turut membantu mendistribusikan bansos hingga ke pelosok desa.
Dapur-dapur umum dan pelayanan kesehatan juga harus dibuka untuk masyarakat di sejumlah titik banjir. Bila ada warga yang sakit serta memerlukan penanganan darurat agar segera dirujuk ke rumah sakit, bila perlu ke Palangka Raya. Menurutnya, Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022 harus dijadikan momentum untuk bahu membahu dalam upaya penanganan korban banjir.
“Anggaran jangan dikhawatirkan, pemerintah provinsi akan menanggung anggaran untuk korban penanganan banjir,” tandasnya. Dalam kesempatan itu Gubernur Kalteng secara simbolis menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak tahun 2022 untuk Kabupaten Kotawaringin Barat dengan nilai Rp750 juta. Selain itu melalui anggaran DBH-DR, Provinsi Kalimantan Tengah juga memberikan BLT sebesar Rp 450 juta untuk Kabupaten Kobar.
Gubernur secara simbolis menyerahkan sebanyak 10 ton beras untuk Polres Kobar, 10 ton untuk Kodim 1014/PBN, dan 5 ton untuk Lanud Iskandar Pangkalan Bun. Beras tersebut nantinya akan disalurkan untuk penanganan korban banjir. (tyo/yit)