Sindiran pedas Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran terkait minimnya kepedulian pemerintah pusat terhadap bencana banjir yang melanda Bumi Tambun Bungai langsung direspons Kementerian Sosial. Pusat dinilai peduli terhadap bencana yang terjadi di Kalteng. Hal tersebut disampaikan Menteri Sosial Tri Rismaharini melalui rilis yang dikirim Kementerian Sosial RI, Selasa (1/11). Risma—sapaan akrab Mensos, menegaskan, memberikan perhatian besar terhadap bencana di Kalteng dengan menyalurkan bantuan senilai Rp 6,7 miliar.
Rilis itu juga menyebutkan, kebijakan Mensos mendapat apresiasi dari berbagai pihak, khususnya dalam penanganan bencana. Dalam kunjungan ke Katingan beberapa waktu lalu, langkah Risma mendapat pujian. Saat itu Risma hadir di Katingan untuk menyerahkan berbagai bantuan pada korban banjir tahun 2021 lalu. Bantuan yang diserahkan berupa makanan siap saji 156 paket, makanan anak 102 paket, selimut 100 lembar, Kid ware 50 paket, family kit 50 paket, foodware 50 paket, perlengkapan dapur 50 paket, matras 100 lembar, tenda gulung 50 lembar, paket bahan pokok 100 paket, dan sandang 25 paket.
Rilis tersebut juga menyebutkan, Mensos memberikan perhatian besar terhadap masyarakat terdampak bencana di Kalteng. Dalam beberapa kali kesempatan, Risma hadir langsung dan tidak segan menerobos banjir. Berdasarkan data Kemensos, total bantuan untuk masyarakat terdampak banjir di Kalteng sepanjang 2022 sejak Januari-Oktober sebesar Rp 6,7 miliar. Bantuan itu disalurkan untuk korban banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur pada 19 Oktober 2022, banjir Lamandau pada 19 Oktober 2022, banjir Katingan pada 5 Agustus 2022, banjir Kapuas, dan lainnya. Rilis Kemensos juga mengutip pernyataan anggota DPD asal Bali Anak Agung Gde Agung yang mengapresiasi langkah cepat Risma yang sering datang langsung ke lokasi bencana, menemui warga, dan menyalurkan bantuan.
Menurut Gde, gaya kepemimpinan Mensos patut menjadi referensi para pemangku kebijakan, baik di daerah maupun pusat. ”Bu Mensos tidak canggung melintasi danau dengan perahu. Dia bertemu langsung dan mendengarkan dengan sabar aspirasi warga,” ujar anggota Komite lll DPD RI tersebut. Sebelumnya diberitakan, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran ”menggugat” kepedulian pemerintah pusat terkait banjir yang melanda Bumi Tambun Bungai. Bantuan pusat sangat diperlukan karena bencana belum berlalu. Apalagi sebagian besar korban banjir bertahan dari bantuan yang disalurkan berbagai pihak.
”Pemerintah pusat jangan hanya datang ke Jawa dan Bali saja. Perhatikan kami di Kalimantan. Kementerian Sosial kalau tidak bisa datang orangnya, minimal datang bantuannya. Menkes tidak bisa datang, datangkan alkes, obat, dan nakesnya untuk membantu korban banjir,” kata Sugianto saat inspeksi mendadak ke gudang logistik Dinas Sosial Kabupaten Lamandau, Minggu (30/10).
Sugianto menuturkan, Kalteng merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selama ini, sumber daya alam dari Kalteng diangkut ke Jawa. Akan tetapi, masyarakatnya tidak diperhatikan saat ada bencana. (daq/ign)