SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 03 November 2022 13:50
Bisnis Lendir Lingkar Selatan, Bisa Rp 15 Ribu Sekali Kencan, Kepergok Esek-Esek Beralas Spanduk
RAZIA: Wakil Bupati Kotim Irawati saat razia prostitusi liar di kawasan jalan lingkar selatan, Senin (31/10) malam. (SITI FAUZIAH/RADAR SAMPIT)

Geliat bisnis haram di Kabupaten Kotawaringin Timur tetap berjalan meski kerap ditertibkan. Prostitusi liar tersebut menyebar di sejumlah titik sepanjang jalan lingkar selatan Kota Sampit. Tim gabungan menjaring delapan orang pada razia yang digelar Senin (31/10) malam lalu. Setelah terjaring razia, enam wanita dengan usia sekitar 34-40 tahun, serta lelaki yang diduga pelanggan praktik prostitusi tersebut diangkut ke Kantor Kecamatan Mentawa Baru Ketapang untuk dimintai keterangan dan didata. Mirisnya, aktivitas bisnis haram itu lokasinya tak jauh dari kantor kecamatan setempat.

Salah seorang wanita yang diamankan tim gabungan yang enggan mengaku terpaksa membuka praktik prostitusi karena terimpit hutang. Tak disebutkan berapa besaran utang yang dia tanggung. ”Terpaksa, karena untuk bayar utang,” ujarnya.

Wanita yang diamankan tidak seperti layaknya seorang penghibur yang digambarkan di film-film. Tak ada yang berpakaian seksi ataupun berdandan mencolok. Mereka seperti ibu rumah tangga biasa dengan baju tidur umumnya. Juga ada yang berbalut kain sarung sebagai bawahannya.

”Kalau di sini di razia terus, enak di sana tidak pernah di razia,” ujar wanita lainnya yang nampak santai berbincang dengan temannya di ujung telepon. Teman seprofesi lainnya hanya tertunduk malu. Dua pemuda yang usianya relatif masih sangat muda, sekitar 23 tahun, sejak diamankan terus menutupi wajah mereka dengan kaos yang dikenakan. Mata mereka tampak merah akibat pengaruh minuman keras. Aroma minuman beralkohol begitu menyengat dari keduanya. Dua pemuda itu itu mengaku dari Pelangsian. Mereka tertangkap basah petugas saat sedangkan menggunakan jasa esek-esek itu di gelapnya malam hanya dengan beralaskan spanduk.

”Kebetulan tim kami yang menemukan mereka, karena curiga ada kendaraan parkir, tapi tidak ada manusianya. Di pinggir jalan itu hanya ada bangku kosong. Jarak lima meter dari bangku kosong saya lihat mereka sedang asyik. Saya yang kasih penerangan pakai senter handphone, cuma pakai spanduk di tengah padang rumput,” kata salah satu petugas tim gabungan dari TNI. Satu pemuda lainnya bersama seorang wanita juga diamankan tak jauh dari lokasi tersebut. ”Yang satunya beda lokasi, tapi tak jauh dari situ. Kebetulan tim kami yang menemukan, karena memang dibagi beberapa tim,” jelasnya.

Dipimpin Wakil Bupati Kotim Irawati, tim gabungan yang terdiri dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Polsek, Danramil, lurah, Satpol PP, Dinas Sosial, Damang Kepala Adat MB Ketapang, dan pihak terkait lainnya itu mulai bergerak sekitar pukul 20.30 WIB. Mereka menyisir beberapa lokasi. Petugas menemukan lapak sederhana yang diduga dijadikan tempat praktik prostitusi di kawasan tersebut.
Sekitar pukul 22.30 WIB, mereka yang terjaring diperbolehkan pulang setelah membuat surat pernyataan yang dibantu Dinas Sosial, agar tidak lagi mengulangi perbuatannya.

”Kami melakukan penertiban tempat esek-esek yang diduga beroperasi kembali di kawasan lingkar selatan. Karena ini juga dari sekian lama baru berjalanan lagi kita mengadakan razia prostitusi ini,” kata Irawati. Dia melanjutkan, razia tersebut sebagai peringatan bagi para pelakunya. Dari hasil kegiatan tersebut kemungkinan akan ada razia lanjutan. ”Saya perintahkan kepada camat agar segera membuat surat, karena harus ada surat teguran. Dari surat teguran 1, 2, dan 3,” ujar Irawati. Di kawasan tersebut, kata Irawati, ada dugaan beroperasinya kembali tempat lokasi. Tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pembongkaran lapak yang dijadikan tempat bisnis haram itu agar tidak kembali beroperasi.

”Untuk sementara mereka didata dulu. Dilakukan pembinaan agar tidak melakukan lagi perbuatan itu. Kalau memang masih, akan kami berikan teguran kedua, ketiga, baru sanksi. Apakah dari pihak kepolisian ataupun sanksi adat nantinya,” ujarnya. Irawati menyesalkan ternyata di kawasan tersebut praktik prostitusi masih kembali beroperasi. Dia juga mengaku sering mendapatkan informasi dari warga yang menyampaikan bahwa praktik prostitusi kembali buka di lingkar selatan dan tempat lainnya.

”Ini yang sangat saya sayangkan sebagai perempuan. Memang banyak laporan ke saya, lingkar selatan dan tempat lainnya buka lagi. Pekerjaan seperti ini otomatis mengganggu rumah tangga para ibu dan banyak terjadi pertengkaran, karena memang saya tadi sempat ngobrol sama salah satu pelanggan, tarifnya relatif murah dan mungkin terjangkau anak sekolah. Bayangkan, kalau sekali bertemu itu tarifnya cuma Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu,” ujarnya.

Saat Radar Sampit mengikuti razia itu, ada PSK yang mengaku bisa diajak kencan dengan tarif sebesar Rp 15 ribu. Saat ditanya keterampilan apa yang dimiliki, sebagian PSK mengaku hanya bisa menjajakan diri. ”Saya sangat menyayangkan masih ada tempat seperti ini. Sebagai Wakil Bupati perempuan, saya akan merobohkan tempat seperti itu,” tegas Irawati. Irawati menambahkan, tindakan yang tim gabungan memang tidak bisa memberhentikan sepenuhnya, karena tempat semacam itu akan terus tumbuh dan menjamur.

Namun, dia berharap razia yang dilakukan paling tidak dapat mengurangi dan membuat efek jera bagi para pelakunya. ”Karena dengan adanya razia, mereka akan takut datang lagi atau membangun tempat itu lagi. Alasan mereka rata-rata ekonomi, janda, untuk anak sekolah. Kalau menurut saya, alasan itu tidak masuk akal. Kalau di Kotim ini, kita mau kerja halal, apa pun bisa jadi uang,” ujarnya.

Camat Mentawa Baru Ketapang Eddy Hidayat mengatakan, razia tersebut dilakukan untuk memberikan efek jera terhadap pelakunya, sehingga diharapkan tidak melakukan lagi. ”Razia cukup sukses. Saya berpikir mungkin dapat satu atau dua orang, tapi alhamdulillah dapatnya sampai delapan orang. Bahkan, kami bisa katakan berhasil, ada yang tertangkap basah sedang melakukan hal tersebut,” ujarnya. Menurutnya, ada beberapa orang dari wanita yang diamankan merupakan pemain lama. Namun, ada juga yang baru. Pria yang diamankan keduanya masing bujangan. (yn/ign)

loading...

BACA JUGA

Selasa, 26 November 2024 10:38

Halikinnor Kembali Bertugas sebagai Bupati Kotim

SAMPIT -  Halikinnor,  kembali  menjalankan  tugasnya  sebagai   Bupati…

Senin, 25 November 2024 10:34

Pemkab Kotim Siapkan Lahan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana membangun gudang…

Jumat, 22 November 2024 10:42

Harapan Baru Tingkatkan Kualitas Beras Lokal

SAMPIT – Pembangunan Rice Milling Plant (RMP) di Desa Lampuyang,…

Kamis, 21 November 2024 10:45

Kotim Raih Penghargaan dari Kementerian Pekerjaan Umum

SAMPIT -  Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  mendapatkan  nominasi  Program …

Rabu, 20 November 2024 10:37

Kotim Tingkatkan Kualitas SDM Pariwisata Lewat Pelatihan Sadar Wisata

SAMPIT -  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) …

Selasa, 19 November 2024 10:49

Ratusan Peserta Tes CPNS Tidak Hadir

SAMPIT -  Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil…

Selasa, 12 November 2024 10:34

Guru Penggerak Dibekali Keterampilan Kepemimpinan

SAMPIT -  Balai  Guru  Penggerak  Provinsi  Kalimantan  Tengah  (Kalteng) …

Jumat, 08 November 2024 10:44

Tutupi Kekosongan Jabatan, Penuhi Kebutuhan Pegawai

SAMPIT – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Timur (Kotim)…

Rabu, 06 November 2024 09:58

Kotim Raih Bhumandala Award 2024

 SAMPIT -  Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  menorehkan prestasi gemilang di…

Selasa, 05 November 2024 10:34

Dana BLUD Rumah Sakit untuk Fasilitas, Gaji ASN Tetap Ditanggung Daerah

SAMPIT - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  menyatakan bahwa dana…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers