Kapal Tugboat Putra Abadi 77 tujuan Jakarta-Tanjung Priok-Batu Licin-Kumai, mengalami kecelakaan di Laut Jawa, sekitar 70 mil dari Kumai, Jumat (23/12) pukul 10.30 WIB. Tugboat dengan kru sebanyak 9 orang itu belum diketahui nasibnya. Informasinya, kecelakaan disebabkan putusnya tali towing, sehingga air kapal yang mengakibatkan mesin kapal mati. Kepala Sub Seksi Operasi Badan SAR Nasional Kalteng Adliandi Salman mengatakan, Basarnas menerima informasi dari RCC Australia melalui pesan relay Coral Geografer, bahwa kapal TB Putra Abadi 77 dengan awak kapal sebanyak 9 orang membutuhkan pertolongan.
Basarnas sedang melakukan koordinasi dengan KSOP Kumai dan perusahaan pelayaran di Pelabuhan Kumai. ”Kami masih koordinasi dengan pihak agen kapal, karena saat ini kondisi cuaca buruk,” ujarnya. Berdasarkan komunikasi dengan kru dari Kapal Coral Geografer, posisi mereka berada kurang lebih 3 NM dari Kapal TB Putra Abadi 77. Namun, Kapal Coral Geografer tidak berani melakukan evakuasi karena cuaca buruk dengan ketinggian gelombang sekitar 4-6 meter.
Untuk penanganan lebih lanjut, Basarnas berkoordinasi dengan SROP Kumai untuk memapelkan kapal di sekitar lokasi tersebut agar bisa membantu TB Putra Abadi 77. ”Kami mapelkan kapal di sekitar lokasi, agar bila cuaca memungkinkan, dapat memberikan bantuan,” ujarnya. (tyo/ign)