Seorang wanita berinisial L (22) di Kota Palangka Raya tewas akibat meminum racun rumput jenis Gramaxone. Mahasiswi itu nekat melakukan hal itu di sebuah kampus perguruan tinggi diduga karena frustasi hamil akibat hubungan terlarang dengan kekasihnya. Perempuan malang itu hanya mampu bertahan hidup empat hari. ”Berdasarkan keterangan saksi berinisial Sa (23), korban diduga dalam kondisi berbadan dua lantaran hubungan terlarang di antara mereka,” kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santosa melalui Kanit II SPKT Aiptu Roedi Yhoeliantono, Jumat (13/1).
Roedi menuturkan, korban diketahui meminum racun tersebut ketika sedang mengangkat meja dosen ke ruangan pada Senin (9/1) lalu. Kekasihnya, Sa, yang melihat kejadian itu langsung menghubungi pihak keluarga guna penanganan medis lebih lanjut. ”Sebelum mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidup, korban sempat meminta pertanggungjawaban kepada saksi,” ujarnya.
Roedi melanjutkan, korban sempat dirawat secara intensif di rumah sakit selama empat hari. ”Semoga hal tersebut tidak terulang lagi dan kami turut berduka cita,” kata Roedi. Mengutip informasi dari hallosehat.com, racun rumput merupakan zat yang sangat beracun. Dalam dosis kecil sekalipun, menenggaknya akan berakibat fatal. Setelah meminum racun rumput dalam jumlah besar, seseorang akan mengalami bengkak dan rasa sakit hebat pada mulut dan tenggorokan, serta lidah melepuh. Tanda-tanda lainnya dari keracunan racun rumput dosis tinggi, yakni detak jantung cepat/abnormal, keringat deras, kelemahan otot, sakit perut, muntah-muntah (bisa muntah darah), sulit bernapas, dan diare (yang mungkin berdarah). Kerusakan yang terjadi pada ginjal dan hati dapat menyebabkan mata menguning.
Racun rumput juga menyebabkan dehidrasi, syok tekanan darah rendah (hipotensi), paru-paru terisi cairan, hingga gagal jantung. Semua reaksi itu dapat berakibat fatal, mengalami koma atau bahkan kematian, baik cepat maupun lambat. Pada beberapa kasus, korban mampu bertahan hidup dalam satu hingga dua minggu, namun biasanya berujung pada kematian. Menurut seorang dokter yang beberapa kali menangani kasus keracunan rumput dalam tulisannya pada sebuah blog, Lina Anchien, seseorang yang meminum racun rumput akan semakin lemah karena tidak bisa menelan makanan akibat lidah dan tenggorokan yang melepuh.
Dia menyebut racun rumput tak ada obat penawarnya. Penanganan di rumah sakit hanya bersifat supportive, mengurangi keluhan, dan pemberian nutrisi. ”Melihat kondisi pasien bunuh diri dengan racun rumput ini, rasanya miris sekali karena tak banyak tindakan yang bisa dilakukan walaupun mereka masih hidup. Mereka tinggal menunggu ajalnya tiba,” tulis Lina dalam blognya. (daq/ign)