SAMPIT - Kecamatan Kotabesi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menjadi salah satu wilayah langganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) setiap musim kemarau. Tiga desa di Kotabesi yang rawan karhutla yakni Kandan, Camba, dan Soren.
Sebagai upaya persiapan dalam menghadapi bencana karhutla, Pemerintah Kecamatan Kotabesi menggelar apel siaga karhutla pada Rabu (1/2). Apel siaga karhutla dihadiri 180 orang dari sembilan desa dan dua kelurahan di Kecamatan Kotabesi serta perusahaan besar swasta.
Camat Kotabesi Gusti Mukafi mengatakan, dasar pelaksanaan apel siaga karhutla diatur berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalteng Nomor 1 Tahun 2022 tentang pengendalian karhutla.
“Apel siaga karhutla digelar di setiap kecamatan. Di Kotim yang sudah menggelar apel siaga karhutla ada empat di Kecamatan Seranau, Baamang, Parenggean dan Kotabesi hari ini (kemarin,Red),” kata Gusti Mukafi, Rabu (1/2).
Pelaksanaan apel siaga karhutla dilakukan untuk mengecek kembali kesiapan peralatan pemadam kebakaran dalam rangka menghadapi musim kemarau panjang yang kemungkinan terjadi tahun ini.
“Beberapa minggu lalu cuaca cukup panas meskipun belum memasuki musim kemarau, Kecamatan Kotabesi siap siaga menghadapi kemungkinan karhutla. Saat apel upacara, semua desa dan kelurahan termasuk perusahaan diwilayah Kecamatan Kotabesi membawa peralatan pemadam kebakaran dan itu semua diperiksa apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak,” ujarnya.
Dari sembilan desa dan dua kelurahan di Kecamatan Kotabesi masing-masing menyiagakan 10 personel. “Semua desa dan kelurahan punya alkon, hanya kami minim alat pelindung diri,” katanya.
Gusti mengatakan per Januari sampai memasuki awal Februari 2023 belum ada kasus karhutla yang terjadi di wilayah Kecamatan Kotabesi. “Mulai hari ini sampai tiga bulan ke depan Posko Koramil mulai diaktifkan. Ini sebagai bentuk antisipasi di tingkat kecamatan dalam menghadapi musim kemarau yang dapat mengakibatkan terjadinya karhutla,” tandasnya. (hgn/yit)