Kota Palangka Raya akhirnya kembali meraih Piala Adipura setelah “puasa” selama 27 tahun. Supremasi tertinggi di Indonesia di bidang kebersihan itu diterima langsung Wali Kota Fairid Naparin, dari Menteri Lingkunan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, dalam acara penyerahan Piala Adipura 2022 di auditorium Dr Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (28/2). Capaian prestasi tersebut tertuang dalam surat bernomor UN.12/PSLB3/PAS/PLB.0/2/2023, bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyerahkan Piala Adipura.
“Capaian ini berkat dukungan masyarakat Kota Palangka Raya. Alhamdulilah, kota kita mendapatkan penghargaan Adipura kategori kota sedang. Penghargaan Adipura pertama saya pada masa menjalankan roda Pemerintahan Kota Palangka Raya. Semoga kedepan bisa meraihnya kembali,” ujar Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, kemarin. Dirinya berharap, dengan diraihnya Piala Adipura, masyarakat Palangkaraya semakin aktif dan partisipatif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Terutama dalam mengelola dan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah.
“Semoga penghargaan ini, dapat menjadi pemicu semangat kita dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi pengelolaan kebersihan serta sampah. Untuk mewujudkan Kota Cantik Palangka Raya, harus berkomitmen terhadap pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup,” imbuh Fairid. Diakuinya, masih ada perbaikan dan langkah-langkah yang harus diupayakan agar piala ini tidak semata-mata sebuah symbol. Melainkan menjadi cerminan bagaimana aparatur pemerintah maupun seluruh masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan. “Adipura yang diterima ini bentuk apresiasi dan penilaian bahwa terdapat peningkatan cukup tinggi.
Langkah selanjutnya, kita akan melakukan pembenahan TPA upaya pengurangan produksi sampah. Seperti dengan program Bank Sampah, kompos, pengurangan sampah plastik dan pemilahan sampah,” papar Fairid. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya Zaini Achmad menambahkan, ia berharap kepada masyarakat seluruhnya semakin aktif dan partisipatif dalam mengajar dan melestarikan lingkungan, dan harus komitmen serta bertekad serta berperan dalam pengelolaan sampah.
“Kita semua harus disiplin melakukan upaya-upaya pengurangan dan inovasi pendaurulangan sampah. DLH akan melakukan pendampingan dan pelatihan-pelatihan melibatkan masyarakat. Utamanya fokus pada pembenahan dan peningkatan pengelolaan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah. Namun, kami juga melaksanakan pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir,” pungkasnya.
Zaini menambahkan, yang juga menjadi salah satu program jangka panjang adalah, memanfaatkan gas metan yang dihasilkan sampah, diolah menjadi gas untuk kebutuhan masyarakat dan kantor TPA. ”Ini juga menjadi alternatif penyediaan energi terbarukan,” tukasnya.(daq/gus)