Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah pada tahun ini akan memberikan bantuan enam perahu kepada guru-guru yang mengajar di sekolah yang letaknya di pinggiran kota atau ditempuh melalui jalur sungai. Kepala Disdik Kota Palangka Raya Jayani di Palangka Raya, Senin mengatakan sebelumnya pihaknya memberikan delapan unit perahu untuk difungsikan sebagai alat transportasi sehari-hari guru-guru yang bertugas di pinggiran kota dan tahun ini akan dialokasikan enam perahu lagi.
”Enam perahu itu salah satunya untuk guru-guru yang mengajar di wilayah Kelurahan Danau Tundai, Mungku Baru dan Kameloh Baru. Insya Allah tahun ini akan kita salurkan bantuan tersebut kepada mereka,” ucapannya. Dia menuturkan, selain memberikan perahu untuk guru-guru yang berada di daerah pinggiran menggunakan jalur sungai, pihaknya juga memberikan bantuan berupa dana kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi guru yang bertugas di pinggiran kota jalur darat.
Bantuan itu diberikan agar tenaga pendidik yang bertugas di jauh dari perkotaan, tetap semangat untuk mencerdaskan anak-anak Kota Palangka Raya yang bermukim jauh dari perkotaan tersebut. “Para tenaga pendidikan kita tidak kenal lelah mentransferkan ilmunya kepada peserta didiknya yang berada di pinggiran kota. Para guru juga tetap semangat meskipun jumlah peserta didiknya sedikit, namun semangat mereka mengajar tetap tinggi,” ungkapnya. Jayani juga menegaskan, apabila ada sekolah yang bangunannya perlu direhab maka pihak sekolah bisa mengajukan permohonan ke Disdik Kota Palangka Raya agar nantinya segera ditindak lanjuti.
“Saran saya segera saja mengajukan permohonan untuk rehab bangunan sekolah yang rusak, sembari kami nantinya akan menyesuaikan anggarannya. Kalau tidak bisa di anggaran murni tentunya bisa di anggaran perubahan, kalau toh belum bisa juga bisa di anggaran 2024,” beber mantan Kepala Sekolah SMPN-1 dan 2 Kota Palangka Raya itu. Jayani mengimbau, kepada seluruh tenaga pendidik yang bertugas jauh dari perkotaan ketika menggunakan kendaraan baik darat dan sungai agar selalu mengutamakan keselamatan diri.
“Jangan sampai ketika berada di jalan raya terburu-buru berangkat sehingga tidak ingat lagi bahwa keselamatan diri itu sangatlah penting,” demikian Jayani. (ant)