Banyak penumpang kapal laut memilih mudik lebih awal demi menghindari penumpukan pada arus mudik Lebaran 1444 Hijriah. Kemarin (29/3), sebanyak 532 penumpang memilih pulang lebih awal menggunakan armada Kapal Motor (KM) Kirana I dari Pelabuhan Sampit menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Pantauan Radar Sampit, para pemudik berdatangan sejak pagi. Sekitar pukul 10.00 WIB, calon penumpang sudah memadati ruang tunggu pelabuhan penumpang. Ada yang menunggu waktu keberangkatan yang dijadwalkan pada pukul 11.00 WIB sambil duduk di bangku tunggu yang tersedia. Namun, banyak pula yang berdiri, bahkan area gate (pintu keluar menuju kapal) penuh sesak penumpang yang tak sabar menunggu pintu dibuka.
Sekitar pukul 10.15 WIB, gate khusus porter dibuka. Disusul gate penumpang beberapa menit kemudian. Gate penumpang dibuka secara bergiliran agar tak berjejal saat menuju kapal. Petugas dari Karantina Pelabuhan tampak berjaga di depan gate penumpang.
Sejumlah calon penumpang sibuk mengangkat banyak barang bawaannya, mulai dari koper, tas, hingga kardus. Ada juga calon penumpang yang menggunakan jasa porter untuk mengangkut barangnya. Salah satu pemudik tujuan Surabaya, Akbar, mengaku sengaja pulang kampung lebih awal untuk menghindari kepadatan arus mudik yang biasa terjadi beberapa hari jelang Lebaran. Selain itu, harga tiket kapal masih murah di awal Ramadan seperti sekarang ini. ”Memang inginnya pulang lebih awal, biar bisa mudik bersama keluarga dengan tenang. Kalau sudah dekat Lebaran biasanya padat, berdesakan, kasihan anak-anak. Kalau nanti-nanti takut kehabisan tiket juga,” ujarnya pria berprofesi sebagai pedagang ini. Rabu kemarin KM Kirana I tujuan Surabaya mengangkut 532 penumpang. Selain itu, kapal tersebut juga memuat 16 sepeda motor, 5 mobil keluarga, dan 6 kendaraan besar. ”Kalau dari hari biasa memang ada peningkatan, tapi ini tadi masih di bawah kapasitas angkut kami. Kalau kapasitas angkut kami di KM Kirana I adalah 570,” kata Manager PT DLU Sampit Hendrik Sugiharto.
Hendrik mengatakan, dari H-30, pihaknya telah membuka jadwal dan untuk keberangkatan kemarin adalah jadwal kedua dari H-30. Keberangkatan sebelumnya pada 24 Maret 2023. ”Arus mudik memang sudah mulai ada peningkatan. Bahkan, sebelum puasa sudah hampir rata-rata empat call dan kemungkinan untuk prediksi ada lonjakan penumpang itu pada H-15, sama seperti tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya.
Penumpang yang berangkat kemarin masih terkena tarif dasar Rp290.000 per penumpang. Sedangkan untuk awal April nanti, sudah menginjak di tarif tuslah. Di samping itu, pada pada H-20 sampai H-10 Lebaran, akan ada kenaikan harga tiket sebesar 30 persen. Sedangkan dari H-9 sampai H-2 Lebaran, ada kenaikan 40 persen dari tarif dasar. ”Kalau tarif dasar kami awalnya Rp290.000, kalau di H- 20 sampai H-10 itu ada kenaikan 30 persen menjadi Rp385.000. Nanti, mendekati Lebaran dari H-9 sampai H-2 itu, ada kenaikan 40 persen menjadi kurang lebih sekitar Rp415.000,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini untuk keberangkatan penumpang ada kelonggaran. Penumpang tidak diharuskan menggunakan syarat sertifikat vaksin dan lainnya. Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau masyarakat melaksanakan vaksinasi sesuai yang dianjurkan pemerintah. (yn/ign)