Satu keluarga yang akan mudik ke Wonosobo, Jawa Tengah gagal gagal berangkat karena tiket yang dipegangnya ternyata palsu. Rencananya satu keluarga yang terdiri dari 5 jiwa tersebut akan berangkat dari Pelabuhan Panglima Utar, Kecamatan Kumai dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang menggunakan KM Dharma Rucitra 9.
Informasi yang dihimpun, tiket KM Dharma Rucitra tersebut mereka beli dari kenalannya di media sosial Facebook. Korban percaya karena pada tahun sebelumnya ia mudik dengan membeli tiket di orang yang sama. Tiket tersebut diketahui palsu ketika mereka akan melakukan ceck in ternyata barcode yang tercetak di tiket tidak terbaca oleh alat scan manifest kapal milik petugas. Mendapati tiket itu ternyata palsu mereka tidak diperbolehkan masuk ke kapal. Akhirnya mereka melaporkan kejadian itu ke pos polisi pelabuhan dan dilakukan pemeriksaan. Pandi, salah satu korban penipuan tiket palsu mengatakan, rencananya ia bersama istri dan anaknya yang masih bayi serta dua kerabatnya akan mudik ke Wonosobo.
“Rencananya tadi berangkat pukul 10.00 WIB, tapi gagal mudik ternyata tiket saya palsu,” keluhnya, Minggu (16/4). Menurutnya ia sudah membeli tiket pada Maret 2023 lalu, melalui orang yang sudah ia kenal di media sosial Facebook. Ia tidak merasa curiga lantaran pada tahun lalu ia juga membeli tiket di orang yang sama dan tidak ada masalah. Disebutkannya, ia diminta untuk mentransfer uang tiket ke rekening mandiri milik pelaku, total ia transfer uang Rp2 juta untuk 5 tiket kapal. “Tahun kemarin saya beli di orang yang sama dan tidak ada masalah, dengan kejadian ini saya mengalami kerugian jutaan rupiah,” imbuhnya. Manager PT DLU Cabang Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat Agus Supriyanto mengakui pada momen mudik lebaran Idul Fitri kasus tiket palsu memang sering terjadi. Ditegaskannya bahwa peristiwa penipuan tiket palsu yang dilakukan oleh oknum masyarakat tersebut diluar kendali dari managemen DLU. ”Karena tiket kapal saat ini telah habis terjual jadi korban tidak bisa dibantu untuk berangkat mudik ke Semarang dan harus diperiksa oleh kepolisian sebagai saksi korban,” tandasnya.
Untuk diketahui KM Rucitra 9 tujuan Semarang mengangkut sekitar 800 penumpang dengan mengangkut sebanyak 80 mobil pribadi, 50 motor dan 30 truk. (tyo/sla)