Para pemudik jalur darat yang melintas di jalan Trans Kalimantan Poros Selatan perlu mewaspadai jalur maut yang rawan kecelakaan. Salah satu ruas dari Sampit-Palangka Raya yang rawan adalah ruas jalan kilometer 27 di perbatasan Cempaga-Kotabesi. Ruas tersebut banyak menelan korban lantaran aspalnya mengalami kerusakan. Hal tersebut kerap membuat pemotor banyak berjatuhan hingga tabrakan dengan pengendara lainnya.
Salah satu warga setempat, Matias, mengatakan, di jalur itu sepanjang satu kilometer banyak lubang yang tak terlihat. Dari jauh terlihat mulus, namun ketika mendekat, lubang baru akan terlihat. Di situlah sering terjadi kecelakaan tunggal, karena pengereman mendadak hingga pengendara yang mengambil jalur pengguna jalan lainnya. ”Jalan di tempat kami ini banyak sudah yang kecelakaan tunggal. Korban melihat jalan lurus dan mulus, padahal tidak di situ banyak lubang yang menjebak pengendara,” ujarnya.
Dia melanjutkan, pada jalur tersebut, sudah ada rambu untuk berhati-hati. Termasuk lampu tanda waspada, sehingga sopir dan pemudik yang ingin melintas diharapkan berhati-hati. ”Sudah ditambal sebelumnya oleh pihak kecamatan, tetapi rusak lagi. Kerusakannya memang tidak begitu parah, tapi membahayakan,” kata Matias. Selain itu, warga juga patut waspada ketika melintas di Jalan HM Arsyad. Pada jalur tersebut padat lalu lintas lantaran akses satu-satunya menuju ke Pelabuhan Bagendang.
Dinas Perhubungan Kotim telah mewanti-wanti pemudik hingga sopir truk yang menggunakan jalan yang sama agar berhati-hati saat melintas. Di sisi lain, jangan sampai ada pengendara yang mengonsumsi obat terlarang dan minuman keras selama perjalanan. ”Mari kita ciptakan mudik tahun ini dengan baik dan sukses. Kepada siapa pun yang menggunakan jalan umum, agar berhati-hati dan selalu waspada berkendara. Terlebih lagi agar tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan,” kata Suparmadi, Kepala Dinas Perhubungan Kotim. (ang/ign)