Warga pesisir terpadu Pantai Kubu, Bogam dan Keraya (Bugam Raya) yang mengaku kecewa karena lokasi wisata di wilayahnya menjadi lokasi mabuk obat batuk cair. Kekecewaan juga diungkapkan para wisatawan yang berkunjung ke pantai di pesisir Kumai itu. Tak hanya sampah sisa makanan yang berserakan, tetapi juga terdapat ratusan bungkus obat batuk sachet yang sudah dikonsumsi.
Ratusan bungkus obat batuk itu diduga dikonsumsi untuk mendapatkan efek mabuk oleh oknum pengunjung pada libur lebaran Idulfitri 1444 Hijriah baru-baru ini. Ratusan bungkus obat batuk itu ditemukan pengunjung berserakan di tepi Pantai Keraya yang berbatasan dengan Pantai Sebuai. Salah seorang warga Kumai, Sodik menegaskan bahwa perilaku tidak terpuji pengunjung yang datang berwisata dengan membuang sampah sembarangan, ataupun mabuk obat dan miras adalah merupakan contoh buruk bagi warga setempat.
“Jangan membawa contoh buruk bagi warga kami, silakan berkunjung dan berwisata menikmati keindahan alam dan tidak ada larangan, hanya etika dijaga dan terutama sampahnya buanglah pada tempatnya,” keluhnya. Diakuinya keberadaan wisatawan yang datang ke sejumlah destinasi wisata di pesisir Kumai membawa dampak ekonomi bagi warga setempat, namun harus dibarengi dengan sikap yang baik. Pengunjung Pantai Keraya, Roni yang datang bersama keluarga mengaku kaget menyaksikan kawasan itu sangat kotor. Apalagi ada bungkus obat batuk dalam jumlah yang banyak berserakan. “Bukan menjadi rahasia umum, kalau obat batuk itu bila dikonsumsi berlebihan menyebabkan mabuk,” bebernya. Ia berharap, ke depan pada saat libur hari besar keagamaan, patroli baik kepolisian maupun Satpol PP menyasar hingga pantai terujung, karena ditakutkan bila remaja-remaja dipengaruhi oleh minuman keras dan mabuk obat akan membawa persoalan. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. “Mungkin bisa bersama dengan pemerintah desa setempat untuk menggelar patroli, peringatkan yang mabuk, karena berpotensi membuat onar,” pungkasnya. (tyo/sla)