SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggandeng Universitas Brawijaya Malang dalam penyusunan profiling rencana dan capaian pembangunan. Penyusunan yang terhitung dari tahun 2021-2024 itu diterapkan dalam bentuk aplikasi yang nantinya dapat diakses semua pihak, sehingga progress pembangunan bakal mudah dipantau.
”Aplikasi yang ditampilkan menyajikan data dan grafik capaian dan target kinerja berkaitan dengan program sampit terang, sampit bebas banjir, sampit bersih, dan lain-lain,” kata Bupati Kotim Halikinnor usai membuka seminar laporan akhir penyusunan profiling rencana capaian pembangunan di aula Rujab Bupati Kotim, Selasa (4/7).
Halikinnor melanjutkan, melalui aplikasi bisa dilihat progres capaian dan target pembangunan dari tahun 2021-2024. Dia juga menyarankan agar dalam aplikasi itu bisa mendeskripsikan kendala dan masalah program yang tak tercapai.
”Tak semua tidak tercapainya target disebabkan kendala anggaran. Bisa saja anggarannya cukup, tetapi pelaksanaannya tidak tepat sasaran, sehingga kinerja yang dihasilkan menjadi kurang efektif dan efesien,” ujar Halikinnor.
Masukan itu langsung diterima narasumber selaku pelaksana swakelola dari Badan Usaha Kepakaran Universitas Brawijaya. Hal itu bisa memudahkan dalam pengambilan keputusan.
Halikinnor juga meminta perangkat daerah aktif memberikan pendapat, saran, dan masukan yang bersifat konstruktif agar dihasilkan perencanaan strategis dan program pembangunan yang lebih baik. Apalagi dokumen itu akan menjadi salah acuan pemerintah daerah dalam penyusunan dokumen rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) tahun 2025-2045 dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJPD) tahun 2025-2030.
Kepala Bappelitbangda Kotim Rafiq Riswandi mengatakan, Pemkab Kotim telah melakukan MoU atau nota kesepahaman dengan Pelaksana Swakelola dari Badan Usaha Kepakaran Universitas Brawijaya.
”Kenapa Universitas Brawijaya yang kami pilih? Karena Pemkab Kotim sudah ada MoU dengan Badan Usaha Kepakaran Unibraw yang sudah diakui kualitasnya dan memiliki tenaga ahli dosen yang memiliki kemampuan di bidang perencanaan pembangunan,” kata Rafiq.
Melalui aplikasi PCP Kotim, Bupati dan kepala SOPD bisa mengontrol progres capaian kinerja setiga tiga bulan atau setiap tahun. ”Kami dari Bapelitbangda yang menjadi super admin. Aplikasi PCP masih dalam tahap penyempurnaan, pada saatnya nanti semua SOPD diberikan username dan password, sehingga mereka bisa memasukkan progres pembangunan. Aplikasi ini akan dilaunching segera tahun ini,” katanya. (hgn/ign)