SAMPIT - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) sangat serius dalam kemandirian dan kemajuan desa. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya jumlah desa mandiri.
Pada tahun 2022, desa mandiri baru terdapat 7 desa, dan pada tahun 2023 ada 70 tujuh puluh desa yang meningkat statusnya menjadi desa mandiri.
"Desa mandiri di Kotim bertambah dari tujuh desa pada tahun 2022, menjadi 70 desa di tahun 2023 ini," kata Bupati Kotim Halikinnor.
Dengan status desa mandiri dinilai sudah terpenuhinya berbagai program pembangunan di desa yang meliputi empat aspek. Yaitu kebutuhan dasar, pelayanan dasar, lingkungan dan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa hingga SDM.
Halikinnor berharap desa-desa di Kotim dapat menjadi pedesaan yang mandiri. Tetapi dirinya juga tidak menginginkan kemandirian desa itu hanya sebatas data saja akan tetapi memang kenyataannya di lapangan desa tersebut mandiri.
"Karena jumlah desa mandiri tersebut juga merupakan salah satu indikator pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD Kotim 2021-2026," ucapnya.
Selain mendorong desa-desa di Kotim menjadi desa mandiri, dirinya juga mendorong agar setiap desa mempunyai Pendapatan Asli Desa (PADes) dan semua bantuan yang diterima dari pihak ketiga atau perusahaan masuk ke dalam anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes).
"Sehingga desa dapat mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap dana transfer dari pusat maupun daerah," ujarnya.
Lebih lanjut, dalam upaya untuk mewujudkan pembangunan desa yang merata, pemerintah daerah telah menetapkan program satu desa terdapat satu program/kegiatan kabupaten senilai Rp 200 juta.
"Dan telah dilaksanakan pada tahun 2023 ini, sehingga semua desa akan merasakan pemerataan pembangunan," tandasnya. (yn/fm)