SAMPIT – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menargetkan meraih penghargaan Kota/Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat madya pada tahun 2024.
”Kami optimistis tahun depan Kotim bisa meraih tingkat madya, karena poin kita sekarang sudah 588. Tinggal sedikit lagi sudah memenuhi poin untuk naik ke tingkat madya," kata Kepala DPPPAPPKB Kotim Imam Subekti.
Kotim berhasil meraih penghargaan KLA tingkat pratama. Melihat potensi yang ada, dia optimistis target tersebut bisa tercapai. Apalagi dengan melihat nilai yang telah dicapai Kotim saat ini.
Imam menjelaskan, KLA merupakan kota/kabupaten yang mampu merencanakan, menetapkan, serta menjalankan semua program pembangunan dengan orientasi hak dan kewajiban anak. Kondisi ini bertujuan agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Setiap tahunnya, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) akan melakukan penilaian dan memberikan penghargaan kepada kota/kabupaten ramah anak.
Penghargaan KLA terdiri dari 5 tingkatan, yakni KLA Pratama (500-600 poin), KLA Madya (601-700 poin), KLA Nindya (701-800 poin), KLA Utama (801-900 poin) dan KLA (901-1000 poin).
Adapun indikator penilaian tersebut meliputi penguatan kelembagaan, hak sipil dan kebebasan, hak lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, hak kesehatan dasar dan kesejahteraan, hak pendidikan dan kegiatan seni budaya, dan hak perlindungan khusus.
”Indikatornya cukup banyak sekali. Meliputi dunia pendidikan, keagamaan, fasilitas umum, lalu perlindungan khusus untuk anak-anak di semua pelayanan publik yang kita punya diharapkan ada keberpihakan dalam ramah anak," katanya.
Di samping itu, lanjutnya, penilaian KLA juga meliputi regulasi dan pembangunan fisik. Salah satu upaya yang akan dilakukan, yakni membuat atau menyediakan tempat ramah anak di rumah ibadah, baik itu masjid, musala, gereja, maupun vihara, serta mendirikan gugus tugasnya.
Banyaknya indikator yang harus dipenuhi tentunya tidak bisa hanya dibebankan pada satu instansi saja. Menurut Imam, semua stakeholder perlu bergerak bersama-sama untuk mewujudkan Kotim sebagai Kabupaten Layak Anak.
”Semuanya harus bergerak, baik itu dukungan dan komitmen pimpinan, dukungan anggaran, dan dukungan semua stake holder termasuk dunia usaha. Karena dengan keterlibatan dunia usaha di banyak titik bisa menambah poin kita dalam penilaian KLA," terangnya.
Pada tahun 2023 ini untuk pertama kalinya Kotim meraih penghargaan KLA tingkat pratama dari Kementerian PPPA. Saat ini penghargaan tersebut masih berada di DPPPAPPKB Provinsi Kalteng.
Rencananya penghargaan tersebut akan diserahkan kepada Bupati Kotim Halikinnor oleh Gubernur Kalteng Sugianto Sabran pada tanggal 17 Agustus mendatang, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. (yn/ign)