SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 18 Agustus 2023 13:55
Akibat Karhutla Terus Mendera, Potensi Bencana Asap di Kalteng Meningkat
TERUS BERJUANG: Petugas berupaya memadamkan lahan yang terbakar di Kabupaten Kotawaringin Timur. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

Potensi terulangnya bencana asap kian membesar. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mengamuk di sejumlah daerah. Api berkobar silih berganti di sejumlah lokasi. Petugas pemadam menggempur bara dari darat dan udara. Namun, produksi asap belum juga berhenti. Di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Badan Penanggulanggan Bencana Daerah (BPBD) Kotim menerima laporan kebakaran di lokasi baru, Jalan Wengga Metropolitan, dekat SMP Negeri 11 Sampit, Kelurahan Baamang Barat, sekitar pukul 08.46 WIB, Kamis (17/8).

Kebakaran lahan juga merambah mendekati areal permukiman warga di Jalan Bumi Raya 1 Gang Bumi Persada, Jalan Bumi Raya Gang Rimba Raya, Jalan Bumi Raya Induk pertigaan Jalan Ir Soekarno, Jalan Kembali, dan Jalan Walter Hugo. ”Setelah apel HUT kemerdekaan, tim langsung dikerahkan fokus menangani pemadaman kebakaran yang dekat dengan kawasan permukiman,” kata Agus Mulyadi, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim, Kamis (17/8). Kebakaran juga terjadi di Jalan Pramuka hingga ke arah barat Jalan Ir Soekarno. Lahan yang membara sejak Rabu (16/8), masih terus mengeluarkan berasap. Api terus meluas akibat angin kencang.

Jalan Pramuka Gang Nusantara masih berasap hingga malam ini dan sudah membakar sampai perkuburan muslimin.  Di dekat Perumahan Graha Pramuka juga masih berasap. Kebakaran terus meluas sampai menembus ke arah Jalan Ir Soekarno. Diperkirakan 10 hektare lahan terbakar. Tim masih terus melakukan pemadaman,” katanya. Tujuh armada tangki milik BPBD dan tambahan 1 unit armada dari KPHP KLHK dikerahkan. Berpencar ke berbagai lokasi kemunculan titik api. Mobil tangki dapat menampung 5.000 liter dan dapat memadamkan 2-3 meter luasan lahan yang terbakar.

”Bisa dibayangkan luasan lahan yang terbakar hingga puluhan hektare. Tak terhitung berapa kali tim melakukan pengisian air ke dalam tangki mencari sumber air menuju titik api. Selang juga ditambah menjadi 25 selang. Panjangnya 30 meter, bisa disambung sejauh 300-600 meter masuk ke semak belukar,” katanya. BPBD Kotim menerima informasi titik panas yang mencapai 79 titik dengan sebaran terbanyak di Kecamatan Baamang 23 titik, Mentaya Hilir Selatan 22 titik, dan MB Ketapang 10 titik panas. Jumlah tersebut meningkat dari hari sebelumnya sebanyak 55 titik dan 63 titik.

”Semua dikerahkan, termasuk pejabatnya juga turun ke lapangan. Sudah dua hari ini helikopter water bombing diturunkan menangani pemadaman untuk penanganan kebakaran yang sulit dijangkau tim pemadam darat,” katanya. Sementara itu, cuaca kering membuat sejumlah irigasi dan lahan pertanian masyarakat mengering. Cadangan air untuk mengantisipasi kebakaran mulai sulit didapat.

”Kalau di daerah irigasi Danau Lentang, Kecamatan Cempaga, memang sudah mulai kesulitan cadangan airnya. Terpaksa kami harus membuat tanggul penahan air supaya air tetap ada,” kata Esau, petani yang bermukim di jalur irigasi tersebut. Dia melanjutkan, pihaknya harus bermalam di kebun mengantisipasi munculnya titik api. ”Biasanya api muncul malam hari menurut pengalaman kami pada kebakaran tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya. Terbatasnya sumber air di lokasi kebakaran, membuat pemadaman terhambat. Petugas terpaksa harus lebih dulu memadamkan api di wilayah terdekat yang mudah dijangkau dan masih ada sumber air.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Arif, mengatakan, wilayah Kotim akhir-akhir ini memang sangat mengkhawatirkan, karena sering terjadi kebakaran hutan dan lahan. Potensi kabut asap pekat cukup tinggi. Pihaknya berupaya bersama semua pihak mencegah dan menangani secara maksimal. Suhu udara yang meningkat belakangan ini juga menjadi pemicu keringnya air serta semak belukar, sehingga sangat mudah terbakar jika terkena percikan api. Bahkan, gesekan ranting kering dalam rentang waktu lama bisa menghasilkan percikan yang memicu kebakaran. Di Kabupaten Kotawaringin Barat, kebakaran lahan terjadi di Kecamatan Pangkalan Banteng. Sebuah lahan kosong di Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 70, Desa Amin Jaya dilumat api.

Tidak diketahui secara jelas asal muasal api, namun diduga berasal dari bahu jalan, kemudian merembet ke lahan kosong yang hanya ditumbuhi rumput liar dan beberapa pohon pisang. Anehnya, meski rumput liar sejenis kacang-kacangan itu tampak hijau, namun tetap saja hangus dilumat si jago merah. Api diduga merembet cukup cepat akibat embusan angin kencang di kawasan terbuka itu. Dian Sasmita, warga Amin Jaya mengungkapkan, kebakaran lahan yang terjadi itu cukup membahayakan. Asap pekat sempat penyelimuti jalan dan mengganggu pandangan pengguna jalan. ”Saya naik motor, harus menepi dulu dan setelah dirasa aman baru melintas, karena api juga membakar rumput liar di bahu jalan,” katanya.

Pekatnya asap diduga karena api melumat rumput yang masih basah (hijau) di bagian atas lahan yang merupakan jenis kacang-kacangan, sedangkan rumput bawah yang kering diduga terbakar lebih dulu. ”Mungkin api ini berasal dari rumput yang kering, kemudian karena api besar akhirnya membakar yang basah (hijau) akhirnya timbul asap tebal dan mengganggu pengguna jalan,” katanya.

Petugas pemadam Kecamatan Pangkalan Banteng sempat kesulitan memadamkan api karena minimnya pasokan air yang mereka miliki. Mobil tangki pemadam yang ada hanya mampu membawa sekitar 4000 liter air. Selain itu, mereka juga tidak dilengkapi peralatan pelindung diri padahal perlengkapan itu wajib dikenakan saat menjalankan tugas. Namun ternyata itu karena mereka memang belum mendapat fasilitas keselamatan itu. ”Selain pemadaman dengan semprotan air, kami dibantu warga yang memadamkan api dengan sistem gepyok. Itupun pakai tanaman pucuk merah yang masih basah agar api tidka terus merembat,” kata Arifin, salah satu petugas pemadam dari Kecamatan Pangkalan Banteng. Ia menyebut api sempat berkobar cukup besar karena hembusna angin cukup kencang ditambah lagi dengan cuaca terik yang cukup menyengat. “Pemadaman berlangsung sekitar dua jam, karena harus mengisi air lagi,” tambahnya. Kebakaran lahan juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Katingan. Kepala Pelaksana BPBD Katingan Markus mengatakan, pihaknya mendapat laporan warga, api membara di lahan Jalan Soekarno Hatta. Tim gabungan langsung turun ke lokasi untuk memadamkan api. (hgn/ang/sos/sla/ign)

loading...

BACA JUGA

Selasa, 26 November 2024 10:38

Halikinnor Kembali Bertugas sebagai Bupati Kotim

SAMPIT -  Halikinnor,  kembali  menjalankan  tugasnya  sebagai   Bupati…

Senin, 25 November 2024 10:34

Pemkab Kotim Siapkan Lahan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana membangun gudang…

Jumat, 22 November 2024 10:42

Harapan Baru Tingkatkan Kualitas Beras Lokal

SAMPIT – Pembangunan Rice Milling Plant (RMP) di Desa Lampuyang,…

Kamis, 21 November 2024 10:45

Kotim Raih Penghargaan dari Kementerian Pekerjaan Umum

SAMPIT -  Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  mendapatkan  nominasi  Program …

Rabu, 20 November 2024 10:37

Kotim Tingkatkan Kualitas SDM Pariwisata Lewat Pelatihan Sadar Wisata

SAMPIT -  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) …

Selasa, 19 November 2024 10:49

Ratusan Peserta Tes CPNS Tidak Hadir

SAMPIT -  Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil…

Selasa, 12 November 2024 10:34

Guru Penggerak Dibekali Keterampilan Kepemimpinan

SAMPIT -  Balai  Guru  Penggerak  Provinsi  Kalimantan  Tengah  (Kalteng) …

Jumat, 08 November 2024 10:44

Tutupi Kekosongan Jabatan, Penuhi Kebutuhan Pegawai

SAMPIT – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Timur (Kotim)…

Rabu, 06 November 2024 09:58

Kotim Raih Bhumandala Award 2024

 SAMPIT -  Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  menorehkan prestasi gemilang di…

Selasa, 05 November 2024 10:34

Dana BLUD Rumah Sakit untuk Fasilitas, Gaji ASN Tetap Ditanggung Daerah

SAMPIT - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  menyatakan bahwa dana…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers