SAMPIT - Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih dibayang-bayangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pemerintah daerah akan mengkaji apakah perlu peningkatan status dari siaga karhutla menjadi tanggap darurat karhutla.
Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, pihaknya akan melakukan rapat evaluasi bersama dengan instansi terkait. "Kalau memang kondisinya memungkinkan kita akan naikkan menjadi tanggap darurat biar penanganan bisa maksimal," kata Halikinnor.
Orang nomor satu di Kotim itu berencana mengumpulkan sejumlah instansi terkait untuk membahas peningkatan status siaga menjadi tanggap darurat bencana karhutla. Hal ini lantaran karhutla yang masih saja terjadi hingga saat ini.
"Kami akan kaji dulu sesuai ketentuan yang ada apakah sudah bisa kita menaikkan status. Karena banyaknya hotspot yang muncul, khususnya di daerah perkotaan," tuturnya.
Ancaman karhutla terus membayang-bayangin, membuat petugas dari BPBD dan Disdamkarmat Kotim setempat terus siaga melakukan penanganan pemadamam api tanpa kenal waktu, belum lagi medan yang cukup sulit dijangkau dan sulitnya sumber air di sekitar kawasan yang terbakar. Bahkan belakangan ini semakin sering terdengar helikopter water boombing yang dioperasikan untuk memadamkan api.
Untuk saat ini Kotim berada pada status siaga darurat bencana karhutla dari 23 Juli - 19 November 2023. Diharapkan upaya penanggulangan karhutla di wilayah ini dapat berjalan optimal sehingga tidak ada peningkatan status karhutla di wilayah ini.
Halikinnor juga berharap masyarakat membantu melakukan pemadaman jika terjadi karhutla di lingkungannya. Dia kembali mengingatkan kepada masyarakat agar tidak membakar lahan.
"Jangan membakar lahan karena saat ini kondisi saat ini sangat kering sehingga api kecil pun bisa dengan cepat memicu kebakaran yang luas. Kalau tidak ada hujan seperti sekarang, otomatis mudah sekali terbakar," ucapnya.
Karhutla di wilayah ini juga telah membuat kualitas udara di Sampit menurun. Hal itu berdasarkan hasil Indeks Pencemar Udara (ISPU). Dirinya meminta kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga lingkungan agar karhutla di wilayah ini tidak semakin parah. (yn/yit)