Harga gas elpiji subsidi 3 kilogram eceran di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), tembus di angka Rp50 ribu. Bukan hanya di Kecamatan Kumai, di beberapa tempat eceran (warung/kios) di Kota Pangkalan Bun juga mulai meroket. Warga tidak mengetahui penyebab kenaikan harga elpiji 3 kilogram di warung eceran, padahal sebelumnya mereka membeli masih dikisaran harga Rp40 ribu. Warga mengaku tidak mendapatkan jatah gas elpiji dari pangkalan, karena tidak terdata. Padahal mereka dari kategori masyarakat yang berpenghasilan rendah. Anehnya, justru di pangkalan di Desa Kapitan warga yang berpenghasilan tinggi yang mendapatkan gas elpiji bersubsidi.
Warga RT 01, Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Acong mengatakan, ia merasa heran dengan tingginya harga gas elpiji di warung eceran di wilayah Kumai. Diakuinya beberapa warung atau kios eceran banyak yang kosong. “Saya sudah putar-putar ke warung-warung langganan saya tapi kosong, ada dua warung yang masih jual gas tapi harganya sudah Rp50 ribu,” ungkapnya, Rabu (23/8/2023).
Ia tidak ada pilihan. Meski berat, dia membeli tabung elpiji tersebut lantaran gas di rumahnya habis, sementara ia tidak masuk dalam penerima kupon untuk pengambilan jatah di pangkalan setempat. Ia berharap pemerintah daerah dapat memperketat pengawasan peredaran elpiji subsidi 3 kilogram ke warung dan kios. Ia juga mempertanyakan asal usul gas elpiji 3 kilogram subsidi yang dijual di warung-warung. “Kita masyarakat saja masih sulit mendapatkan elpiji subsidi di pangkalan tapi kok banyak yang beredar di eceran, sumbernya dari mana mereka bisa dapat, karena itu tabung elpiji subsidi tapi dijual di atas HET, kan aneh,” ucapnya. Disebutkannya, tingginya harga elpiji di tingkat eceran sangat memberatkan mereka, sementara mereka tahu HET dari Pertamina. “Masyarakat tidak ada pilihan. Pemerintah menganjurkan pakai gas elpiji, tapi harga mencekik, tolong jangan permainkan rakyat kecil. Agen pun seakan-akan bukan dijual ke rakyat malah diberikan ke pengecer dan pengecer pun tidak kira-kira ngasih harga,” pungkasnya. (tyo/yit)