SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 30 Agustus 2023 11:34
Disdukcapil Dapat Pasokan 8.000 Blangko KTP
LAYANAN: Pelayanan adminduk di Kantor Disdukcapil Kotim.

SAMPIT – Kabar yang ditunggu-tunggu masyarakat akhirnya datang juga. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kotim dapat pasokan 8.000 keping blangko Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dari pemerintah pusat.

“Bagi warga Kotim yang ingin mengurus administrasi kependudukan mulai cetak KTP-el perekaman baru, perubahan elemen data ataupun karena kehilangan KTP-el, Disdukcapil Kotim sudah bisa melayani pencetakkan KTP-el langsung,” kata Agus Tripurna Tangkasiang, Kepala Disdukcapil Kotim, Selasa (29/8).  

Warga diharapkan membawa dokumen pendukung sebagai syarat percetakkan KTP-el dengan membawa bukti fotocopy kartu keluarga yang telah berubah, untuk kehilangan membawa surat keterangan kehilangan dari kepolisian dan bagi yang tidak bisa melaporkan sendiri peristiwa kependudukannya maka dapat membuat surat kuasa yang disertai materai.

“Saat blangko terbatas, Disdukcapil Kotim untuk sementara hanya memprioritaskan cetak KTP-el bagi warga yang melakukan perekaman baru. Untuk cetak karena alasan perubahan elemen data ataupun kehilangan yang tadinya belum bisa, sekarang sudah bisa kami layani karena stok ketersediaan blangko KTP-el cukup aman dalam beberapa bulan ke depan,” katanya.  

Agus mengatakan per 28 Agustus 2023 telah kedatangan 8.000 keping blangko KTP-el dari pusat. “Dari yang kami usulkan 30.000 keping yang datang hanya 8.000 keping. Kemarin sudah melayani 259 cetak KTP dan untuk hari ini (kemarin.red), ketersediaan blangko masih tersisa 7.741 keping,” katanya.

Kedatangan blangko KTP-el secara otomatis menurunkan angka dalam data print ready record (PRR) atau data penduduk yang belum cetak KTP-el mencapai 1.000.

“Meningkatnya PRR juga dipengaruhi karena peningkatan permintaan kepengurusan penduduk, setelah kedatangan blangko, bertahap data PRR secara otomatis berkurang.  Jadi, semakin banyak permintaan kepengurusan KTP, maka PRR akan mengikuti dan jumlahnya semakin banyak. Tetapi yang belum tercetak ini kebanyakan memang bukan masyarakat yang baru mencetak, tetapi masyarakat yang pindah datang, hilang KTP, dan lain sebagainya, sehingga itu juga sebab PRR terjadi peningkatan,” katanya.

Untuk mengantisipasi kekosongan stok blangko, Disdukcapil Kotim mulai mengarahkan masyarakat Kotim untuk mendownload aplikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) yang dapat diunduh di playstore handhone android.  

Kendati demikian, pengguna aplikasi tersebut tetap harus melakukan registrasi mengisi data nomor induk kependudukan, nomor telepon yang aktif, alamat email. Setelah semua terisi, masyarakat wajib melakukan otentifikasi data dan wajah dengan melakukan foto selfie kondisi sekarang untuk mencocokkan wajah asli dengan foto identitas KTP-el yang tersimpan disistem database pusat. Otentifikasi bertujuan untuk menghindari penyelewengan data pengguna dan kebocoran data.

“Stok blangko KTP-el sudah kosong mulai November 2022-Januari 2023. Akhir Februari mulai didatangkan lagi 16.000 keping. Saat ini seluruh Disdukcapil di seluruh Indonesia sudah tidak lagi menerbitkan surat keterangan (suket) KTP-el sementara, sebagai gantinya warga Kotim yang belum memiliki KTP, dapat mendownload aplikasi IKD yang dapat digunakan ketika berurusan,” ujarnya.

Untuk diketahui, Disdukcapil Kotim sudah meluncurkan aplikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) pada Senin, 20 Maret 2023 minggu lalu.

Aktivasi aplikasi IKD pun sudah disosialisasikan sejak awal Januari 2023 lalu. Pengguna yang aktif menggunakan aplikasi IKD semakin mudah dalam melihat berbagai data tidak hanya data pribadi KTP, tetapi juga kartu keluarga, kartu BPJS, NPWP, kartu pegawai ASN dan rekam jejak vaksinasi Covid-19 semua sudah terintegrasi dalam satu aplikasi IKD.

“Beberapa bulan lalu tepatnya sejak suket tidak lagi dikeluarkan, kami sudah mengarahkan masyarakat Kotim untuk mengaktifkan aplikasi IKD sebagai bukti ketika berurusan. Tetapi, kendalanya memang belum semua masyarakat menggunakan handphone android dan lagi ada yang sudah punya handphone android juga berkali-kali gagal melakukan otentifikasi wajah yang bisa terjadi karena sistem jaringan bermasalah atau tidak memiliki kuota internet yang cukup, sehingga ada warga yang berhasil dan kebanyakan orang tua menyerah memilih pulang dan mencobanya nanti,” tandasnya. (hgn/yn/yit)

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers