SAMPIT – Di tengah kemajuan zaman dan perkembangan teknologi yang begitu pesat, masih ada anak usia sekolah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang putus sekolah lantaran terkendala biaya.
Bupati Kotim Halikinnor merasa prihatin atas kondisi tersebut. Dirinya bersama Sekda Kotim Fajrurrahman menyempatkan diri mendatangi rumah pelajar putus sekolah yang beralamat di Jalan Walter Condrat Gang Firdaus, Kecamatan Baamang, Rabu (13/9).
"Tadi malam saya mendapatkan laporan bahwa di sini ada dua orang anak putus sekolah. Saya bersama Sekda Kotim menjenguk kondisi anak-anak itu," kata Halikinnor.
Halikinnor mengatakan, faktor keterbatasan ekonomi keluarga menjadi salah satu latar belakang dua anak tersebut putus sekolah. Halikinnor pun merasa prihatin dengan kondisi tersebut. Generasi penerus bangsa seharusnya mendapatkan pendidikan yang layak.
Pada kesempatan itu Halikinnor secara pribadi memberikan bantuan bagi kedua anak itu agar bisa melanjutkan pendidikan di bangku sekolah.
"Bantuan ini untuk membayar keperluan sekolah kedua anak tersebut," ucapnya.
Perlu upaya strategis untuk menanggulangi angka putus sekolah, yakni dengan meningkatkan kesadaran pentingnya pendidikan. Halikinnor berharap tidak ada anak-anak di Kotim yang harus putus sekolah hanya karena masalah ekonomi.
"Jangan sampai ada anak yang putus sekolah. Sangat disayangkan, kalau mereka dalam usia sekolah terpaksa harus putus sekolah. Kita harus saling peduli, kalau ada anak yang putus sekolah laporkan, kita akan bantu, karena itu kewajiban pemerintah untuk menjaga keberlangsungannya dalam menempuh pendidikan," tutupnya.
Halikinnor tidak ingin ada anak di wilayah ini yang putus sekolah, karena perkembangan yang begitu pesat saat ini membutuhkan sumber daya manusia yang tangguh. (yn/yit)