Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Tanjung Putri, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), telah memasuki hari ke-3. Kebakaran hutan yang terus meluas saat ini hampir tidak terjangkau oleh tim gabungan. Tim gabungan sempat kocar-kacir dari lokasi kebakaran hutan lantaran arah angin tiba tiba berubah. Asap tebal menyapu personel yang saat itu melakukan penanganan pemadaman.
Informasi yang dihimpun, tiba-tiba arah angin yang berhembus kencang berbalik ke arah tim gabungan dan asap tebal membuat area di sekelilingnya menjadi gelap gulita. Menghadapi hal itu, beberapa personel BPBD Kobar berteriak kepada rekan-rekannya yang lain untuk segera menyingkir dan mematikan semua mesin pemadam dan segera menyingkir dari lokasi kebakaran. “Sempat panik, asap tebal memapar personel karhutla, terlebih api begitu besar, personel diminta mundur dan semua mesin dimatikan,” beber anggota Balakar Huma Singgah Itah, Mendawai Agung, Minggu (8/10/2023).
Jalan Raya Tanjung Putri menuju Desa Sebuai Kecamatan Kumai seketika juga menjadi gelap. Jarak pandang tertutup asap hitam, beruntung arus lalulintas saat itu sepi. Menurutnya, saat ini api sudah tidak mampu lagi dijangkau oleh peralatan, termasuk oleh water suplai yang sudah tidak mungkin mendekati titik api. Beruntung api masih jauh dari permukiman warga. “Tadi pagi sekitar 11 personel groundchek ke TKP dan api sudah sangat jauh, akses mobil sudah tidak mampu lagi untuk masuk karena bila dipaksakan maka mobil akan amblas karena lahan gambut dalam,” terangnya.
Kebakaran dengan skala besar juga masih terjadi di rawa kuno Sungai Bengaris yang sudah lebih dari seminggu. Sementara untuk luasan lahan yang terbakar di beberapa wilayah di awal Oktober masih belum dihitung luasannya. (tyo/yit)