Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa bumi yang mengguncang Kotim merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake. Guncangan alam itu dipicu aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan. ”Kalau sampai memicu gempa magnitudo 4,5, artinya sumber gempa sesar aktif tersebut memang sudah ada di Kotawaringin Timur sejak lama. Hanya sekarang saja baru rilis energi gempa,” ujar Daryono melalui akun X-nya, @daryonobmkg.
Kepala Stasiun Geofisika Sleman Setyoajie Prayoedhie mengatakan, berdasarkan hasil pemodelan peta guncangan, gempa dapat dirasakan di sembilan kecamatan, yakni Baamang, Mentawa Baru Ketapang, Cempaga, Cempaga Hulu, Kotabesi, Parenggean, Mentaya Hilir Utara, Seranau, dan Telawang dengan skala intensitas III MMI. ”Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu yang berlalu,” katanya, seraya menambahkan, gempa juga dirasakan di Desa Sungai Paring, Cempaga, dengan skala intensitas IV MMI. (hgn/ang/sir/ign)