Terhitung sejak 2016 silam hingga 2023, sebanyak tujuh orang di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ditemukan tewas tanpa sebab yang diduga menjadi korban pembunuhan. Berdasarkan catatan Kejaksaan Negeri Kotawaringin Timur (Kejari Kotim), ada tujuh kasus temuan mayat yang diduga menjadi korban pembunuhan.
“Menurut saya, Kotim sudah bisa dikatakan daerah yang kurang aman, karena tujuh orang ditemukan tewas tanpa diketahui penyebab kematian,” kata Kasi Pidum Kejari Kotim Arwan Kamil, Selasa (31/10/2023). Radar Sampit mencatat, ada beberapa kasus dugaan pembunuhan yang belum terungkap hingga saat ini, diantaranya pembunuhan terhadap Saprudiansyah alias Udin di Jalan Kapuas, Kecamatan Baamang pada Januari 2016, pelakunya diduga adiknya sendiri dan kini belum terungkap. Pembunuhan terhadap kakek Aliansyah pada Agustus 2016 di Gang Rahim 4, Jalan Iskandar, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Hingga sampai saat ini pelakunya belum juga diketahui, hingga kini kasusnya belum terungkap.
Penembakan terhadap Satpam perkebunan kelapa sawit bernama Edmondus di Desa Gunung Makmur, Kecamatan Antang Kalang, Kotim pada September 2016 lalu. Penemuan mayat Hotma Hutahuruk, pegawai RSUD dr Murjani Sampit, yang ditemukan tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya pada Februari 2022 lalu di Jalan Pelita Barat, Kecamatan MB Ketapang, kabupaten Kotim. Penemuan mayat Wahab, nelayan yang tinggal di Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut, yang ditemukan tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya pada Agustus 2022 lalu. Penemuan mayat Lina alias Anggel pada September 2022 lalu, di Taman Kota Sampit, Kecamatan MB Ketapang yang diduga menjadi korban pembunuhan. Baru-baru ini juga ditemukan sosok mayat bernama Abdul Haris (41) di dalam parit di jalan Cristopel Mihing, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Kotim pada Selasa (17/10) siang. (sir/fm)