Rencana pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang ingin membangun depo sampah di Jalan Sawit Raya tak dapat terlaksana tahun ini. Padahal, pembangunan depo di Jalan Sawit Raya sudah direncanakan sejak April 2023. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim Machmoer sebelumnya menyebut, pembangunan depo di Jalan Sawit Raya sudah masuk dalam dokumen perencanaan anggaran (DPA) sebesar Rp 300 juta dan depo di Jalan Wengga Metropolitan, Kelurahan Baamang Barat sebesar Rp 200 juta menggunakan dana APBD Kotim.
Pembangunan yang semestinya dapat diselesaikan September 2023, ternyata belum ada tanda-tanda terealisasi. “Perencanaan sudah dibahas Juli 2023, karena tidak ada anggaran, DLH Kotim upayakan dianggarkan di APBD 2024,” kata Kepala Seksi Penanganan Sampah DLH Kotim Yayat Hidayat, Kamis (7/12/2023). Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pemprov Kalteng untuk mengupayakan sumber anggaran lain agar pembangunan depo dapat terlaksana.“Kami tidak bisa mengharapkan APBD, karena kita tahu kondisi keuangan daerah juga terbatas dan alokasinya dialihkan kepada hal yang lebih penting dan prioritas. Karenanya, kami berkoordinasi dengan provinsi, apakah bisa pembangunan depo dianggarkan menggunakan DBH-DR,” katanya.
Pembangunan depo di Jalan Sawit Raya dinilai penting untuk mengurangi tumpukan sampah yang dibuang masyarakat di sembarang tempat. Sebabnya, terjadi salah satunya karena masih minimnya penyediaan depo dan tempat pembuangan sementara di wilayah Kecamatan MB Ketapang terutama Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan jalur perkantoran dan permukiman masih belum tersedia depo. DLH Kotim sudah merencanakan pembangunan depo di Jalan Sawit Raya yang akan dibangun sepanjang 12 meter, lebar 8 meter dan tinggi 6 meter. Dibangun diatas lahan milik masyarakat seluas 25 meter x 50 meter yang sudah dihibahkan ke pemerintah daerah dan sudah melalui proses kajian teknis di lapangan.
“Pembangunan depo di Jalan Sawit Raya nantinya akan dibangun tembok keliling, tidak semua lahan dibangun, sebagian lahannya akan dibuat ruang terbuka hijau. Apabila nanti anggaran sudah siap, pekerjaan akan dimulai dengan penimbunan, setelah itu baru mulai pembangunan deponya,” ujarnya.
Sebelumnya, lahan yang akan dibangun depo sudah dijadikan tempat penampungan sampah hingga sekarang. Namun, karena pengangkutan sampah dilokasi tersebut belum maksimal, sampah tidak hanya menumpuk tetapi sudah menggunung dan berserakan ke jalan. “Maret 2023 lalu sudah diangkut, menurunkan tiga unit armada truk. Agustus 2023 kami lakukan pengangkutan lagi. Pengangkutan di Jalan Sawit Raya memang tidak rutin diangkut setiap hari, karena dengan jumlah petugas dan armada yang tersedia itu sudah mempunyai tugasnya masing-masing untuk mengangkut sampah di tujuh depo dan satu TPS 3R,” ujarnya.
Untuk diketahui, Pemkab Kotim melalui DLH Kotim telah membangun dan menyediakan empat depo besar di Jalan Pelita, Tartar dan Belakang Swalayan Bintang. Ketiga depo besar ini berlokasi di wilayah Kecamatan MB Ketapang dan satu depo besar lainnya di Jalan Cristopel Mihing, Kecamatan Baamang. Untuk mengatasi kekurangan depo di Kecamatan Baamang, DLH Kotim menyediakan lagi tiga depo mini di Kecamatan Baamang yang berlokasi di Jalan Tidar, Sampurna, dan Antang serta satu TPS 3R di Jalan Kopi Selatan yang termasuk wilayah Kecamatan MB Ketapang. Sehingga total ada 4 depo besar, 3 depo mini, dan satu TPS 3R yang disediakan Pemkab Kotim.
Di tahun 2022 lalu, DLH Kotim juga telah membangun TPS terpadu di Kelurahan Parenggean dan Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Pembangunan menggunakan sumber dana alokasi khusus (DAK) masing-masing sebesar Rp 650 juta. Penambahan pembangunan depo diharapkan dapat mengurangi kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah sembarangan dengan alasan tak disediakan TPS atau depo. “Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman memang belum tersedia depo, jadi sampai sekarang masih saja ada masyarakat yang buang sampah sembarang ke jalur lingkar selatan dan jalan-jalan sepi. Selama ini DLH Kotim hanya sediakan bak kontainer di Jalan Sawit Raya yang tidak cukup menampung sampah. Semakin bertambah jumlah penduduk, maka masyarakat yang membuang sampah pasti akan terus mengalami peningkatan sehingga pembangunan depo di Jalan Sawit Raya dan Jalan Wengga Metropolitan sangat perlu disediakan,” tandasnya. (hgn/yit)