Usaha pertanian perorangan mengalami penurunan. Ini disebabkan pergeseran alih fungsi lahan dari subsektor tanaman pangan ke perkebunan. Seperti lahan yang awalnya digunakan untuk padi beralih ke tanaman sawit. “Hasil sensus pertanian oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pelaku usaha pertanian perorangan mengalami penurunan. Ini selaras dengan paparan Dinas Pertanian Provinsi Kalteng,” ujar Kepala BPS Kotim Eddy Surahman.
Eddy menuturkan, BPS melakukan sensus pertanian 10 tahun sekali. Sensus pertanian ini untuk menggali data potensi pertanian di Kalimantan Tengah (Kalteng), seperti jumlah petani, petani sektor apa yang paling banyak, dan tanaman yang paling banyak ditanam. “Lahan baku kita juga mengalami penurunan, mengalami alih fungsi dari sektor pertanian ke sektor lain. Itu pastinya berpengaruh dengan usaha tani perorangan. Apalagi sekarang sawit lagi gencar juga,” ucapnya. Di samping itu, lahan pertanian berhenti dan orangnya bekerja menjadi buruh di perkebunan. “Memang mengalami penurunan, itu juga selaras dengan pasar PDRB kita dalam kontribusi sektor pertanian yang semakin melambat setiap tahunnya,” ungkap Eddy.
Alih fungsi lahan terjadi karena masyarakat memikirkan nilai ekonomis. Perkebunan sawit dianggap lebih menguntungkan ketimbang menanam padi. Menurut Eddy, kondisi ini bisa berdampak kepada ketahanan pangan. Namun hal itu bisa teratasi jika pemerintah menaruh perhatian lebih bagi pertanian padi. “Pemerintah daerah membuat perda untuk membatasi alih fungsi lahan, itu salah satunya untuk menjaga keseimbangan pangan di tempat kita,” tuturnya.
Pada 4 Desember 2023 lalu, BPS telah merilis gambaran umum dalam buklet hasil pencacahan lengkap sensus pertanian 2023 tahap I Kabupaten Kotim. Untuk tahap 2, indikator lebih detailnya dirilis tahun depan. Gambaran umum pertanian di Kotim diantaranya rumah tangga usaha pertanian (RTUP) 36.964 rumah tangga dan usaha pertanian perorangan (UTP) 37.798 unit. Jumlah usaha tani berbadan hukum 52 unit dan jumlah pertanian lainnya 14 unit. Sementara petani milenial usia 19-39 tahun sebanyak 18.416 orang atau 51,64 persen dari jumlah petani. (yn/yit)