SAMPIT - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meminta para pedagang melakukan pembenahan warung di kawasan Terowongan Nur Mentaya Sampit. Ikon baru Kota Sampit itu justru terlihat kumuh pada siang hari karena banyak lapak pedagang tidak tertata rapi.
"Saya minta segera lakukan pembenahan, baik terhadap lapak-lapak pedagang, sampah maupun keamanan parkir di kawasan Terowongan Nur Mentaya. Karena sampai saat ini, siang hari itu terlihat kumuh, ada yang lapaknya ditutup terpal begitu saja," ujar Halikinnor, Senin (8/1).
Halikinnor meminta satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) terkait, Camat Baamang, dan lurah segera melakukan pembenahan Terowongan Nur Mentaya. Terowongan Nur Mentaya yang diresmikan bertepatan dengan hari jadi Kotim pada Januari 2023 lalu diharapkan menjadi ikon baru kebanggaan masyarakat Kotim.
Nur Mentaya juga bisa jadi lokasi baru untuk berwisata dan bersantai. Dengan demikian, akan berdampak terjadinya perputaran ekonomi yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kenyataannya, kawasan tersebut terlihat kumuh saat siang. Bahkan sejumlah lapak dibiarkan rusak karena sudah tidak digunakan lagi untuk berdagang.
"Waktu masih awal-awal kita memahami dan kita maklumi, tapi saat ini saya minta dibenahi. Karena kondisi yang kumuh justru merusak pemandangan," ungkapnya.
Dirinya juga meminta camat dan lurah mendata kepemilikan tanah di sekitar penerangan jalan umum (PJU) yang menurut laporan BI menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.
"Segera benahi, data pemilik warung, supaya menatanya, diseragamkan biar lebih bagus, siang tidak kumuh. Apakah nanti sistemnya sewa atau bagaimana, dibuat kesepakatan bersama, ditata betul supaya bagus, menjadi kebanggaan Kotim," tutupnya. (yn/yit)