Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, hanya 30 persen lulusan SMA sederajat di Kalimantan Tengah yang memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Selebihnya tidak bisa melanjutkan ke bangku kuliah. Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, persoalan tersebut disebabkan banyak faktor. Salah satunya keterbatasan ekonomi. Lulusan SMA yang tidak melanjutkan pendidikan berasal dari keluarga tidak mampu.
”Maka dari itu, beberapa kali saya tekankan bahwa pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota harus membangun kekuatan, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun infrastruktur,” katanya, Senin (8/1/2024) Menurut dia, pemerintah provinsi telah berupaya meningkatkan jumlah pelajar yang meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi, dengan cara memberikan membangun universitas modern di Kota Palangka Raya untuk mencetak sumber daya manusia Kalteng yang unggul. Guna merealisasikan hal tersebut, pemerintah provinsi telah melakukan kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi ternama, seperti Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
”Sehingga kita menerima anak-anak Kalteng yang berasal dari keluarga tidak mampu. Sekitar 30-40 persen akan digratiskan untuk melanjutkan pendidikan di universitas ini dan tidak perlu lagi pergi keluar Kalteng untuk kuliah,” ucapnya. Sugianto berharap dengan adanya dukungan dari pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota, tingkat partisipasi siswa lulusan SMA di Kalteng meningkat. Hal itu akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. ”Saya berharap lulusan SMA di Kalteng dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, karena dengan ini menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas SDM dan membuka peluang kerja yang lebih luas,” katanya. (sho/ign)