SAMPIT - Memasuki 2024, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) fokus mendukung program prioritas nasional. Program tersebut juga telah dimasukkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kotim 2024.
"Di tahun 2024 ini Pemkab Kotim akan fokus mendukung program yang diprioritaskan oleh pemerintah pusat," kata Bupati Kotim Halikinnor.
Sebagai penjabaran tahun terakhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020–2024, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2024 difokuskan untuk mencapai target–target pembangunan dalam RPJMN Tahun 2020– 2024 serta meletakkan fondasi yang kokoh menuju Indonesia Emas 2045.
RKP 2024 dijabarkan dalam tujuh prioritas nasional, yakni memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan; Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan; Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing; Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan; Nemperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar; Membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim; Memperkuat stabilitas polhukhankam dan transformasi pelayanan publik.
Dalam pelaksanaannya, RKP 2024 memiliki pedoman delapan arah kebijakan. Yaitu, pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem; Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan; Penguatan daya saing usaha; Revitalisasi industri dan penguatan riset terapan; Pembangunan rendah karbon dan transisi energi; Percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas; Percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara; Pelaksanaan Pemilu 2024.
Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, dalam mendukung program prioritas nasional seperti peningkatan ekonomi diantaranya adalah pengendalian inflasi dan penanggulangan kemiskinan ekstrem, Pemkab Kotim telah memasukan ke dalam RKPD Kotim tahun 2024 dan telah ditetapkan sebagai asumsi target capaian indikator ekonomi makro tahun 2024.
"Pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 4,24 persen, inflasi berada di kisaran 2 sampai dengan 4 persen, pendapatan regional per kapita ditargetkan sebesar Rp60,14 juta, dan angka kemiskinan ditargetkan sebesar 5,01 persen serta tingkat pengangguran terbuka berada di kisaran 4,93 persen," ujarnya.
Selain itu alokasi anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2024 juga diarahkan pada program prioritas lainnya yang diharapkan memberikan dampak pembangunan yang lebih baik dan pelayanan publik yang lebih optimal kepada masyarakat seiring dengan meningkatnya perekonomian daerah.
Halikinnor mengungkapkan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kotim ada dua indikator yang sudah dipublikasi pada tahun 2023 salah satunya adalah angka kemiskinan. Kemiskinan di tahun 2023 mengalami penurunan yaitu di angka 5,69 persen dari 5,95 persen di tahun 2022.
Sedangkan inflasi di Kabupaten Kotim telah terkendali dengan baik, seperti menjelang Natal 2023 dan tahun baru 2024, inflasi di Sampit saat itu berada di angka 0,58 persen, sedangkan di tahun 2022 lalu inflasi di Kotim berada di angka 8 persen lebih.
"Kita bersyukur upaya pemerintah dalam pengendalian inflasi berjalan dengan baik, meskipun ada sejumlah komoditas yang memicu inflasi namun masih stabil," tandasnya. (yn/yit)