Orang Utan Kepergok Asyik MaSeekor orang utan berumur 25 tahun ditemukan berkeliaran di Desa Seragam Jaya, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur dalam beberapa hari terakhir. Seorang warga menemukan orang utan berada di belakang rumah Pangkat sedang memakan buah rambutan. Dinilai sudah meresahkan warga, Kepala Desa Seragam Jaya Ngajo akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit.
”Menurut laporan warga, orang utan ditemukan warga pada Minggu dan Senin kemarin di jalur 1, saat didatangi tidak ada. Ada warga juga yang awalnya ingin mencari rumput, dicegat orang utan, ketakutan akhirnya balik. Saya kontak (telepon) Pak Muriansyah dan langsung ditindaklanjuti,” ujar Ngajo, Kades Seragam Jaya, Selasa (9/1/2024). Ngajo berterima kasih kepada tim BKSDA Pos Jaga Sampit yang sudah cepat merespons keluhan warga terhadap temuan orang utan. “Saya berterima kasih kepada petugas yang sudah datang mengevakuasi penyelamatan orang utan. Ini sudah ketiga kalinya penemuan orang utan, dua ketangkap dua ekor dan sudah diamankan oleh petugas beberapa tahun lalu,” ujarnya.
Kepala BKSDA Pos Jaga Sampit Muriansyah mengatakan pihaknya telah melakukan observasi pada Senin (8/1). Namun, masih belum menemukan orang utan yang baru-baru ini ditemukan warga. “Kami sudah menindaklanjuti laporan warga dari Sabtu lalu, kemarin melakukan observasi dan hari ini BKSDA bersama Yayasan Orang Utan Foundation (OFI) dibantu staf PT RMU 3 orang dan staf desa 4 orang berhasil melakukan penyelamatan satu orang utan,” kata Muriansyah saat dikonfirmasi Radar Sampit.
Orang utan berjenis kelamin jantan itu diketahui memiliki bobot 68,6 kilogram dan sudah mendapatkan pemeriksaan kesehatan fisik oleh dokter hewan. “Hasil dari pemeriksaan dokter, orang utan ini berjenis kelamin jantan, berat 68,6 kg, berumur 25 tahun dan tidak ditemukan luka pada tubuhnya. Sore ini juga langsung kami bawa ke kantor seksi wilayah II di Pangkalanbun,” kata Muriansyah. Sebelum itu, tim BKSDA melakukan upaya penyelamatan dengan cara membius orang utan sebanyak dua kali agar proses evakuasi penyelamatan berjalan lancar. “Tim petugas tadi sempat sangkut dan berupaya memanjat pohon dan dibius dua kali lalu diturunkan menggunakan tali,” ujarnya.
Menurutnya, keberadaan orang utan di Desa Seragam Jaya terjadi karena faktor makanan buah-buahan yang disukai orang utan. “Saat ditemukan warga, orang utan sedang makan rambutan, kenapa mereka sampai masuk permukiman warga karena faktor makanan ada buah-buahan yang dapat orang utan makan. Ini sudah ketiga kalinya evakuasi penyelematan orang utan, beberapa tahun lalu juga terjadi di desa ini,” tandasnya. (hgn)