SAMPIT - Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati mengatakan bahwa semua pihak, baik orang tua, para pendidik, dan seluruh lapisan masyarakat bertanggung jawab untuk mencegah kekerasan maupun perundungan terhadap anak.
"Saat ini marak kita dengar banyaknya kekerasan pada anak dan perundungan atau bullying, baik itu di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun di sekolah," kata Irawati.
Pencegah terhadap hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama. Tindak kekerasan dan bullying membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati, dan tertekan.
”Oleh karena itu, mari kita bergerak ciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi anak-anak baik di sekolah, keluarga maupun masyarakat," ungkapnya.
Mulai dari keluarga, satuan pendidikan, hingga lingkungan masyarakat harus bisa mencegah dan mendeteksi sejak dini segala bentuk perundungan. Seperti di satuan pendidikan, semua pihak yang ada di sekolah harus peka terhadap anak didik. Irawati mengajak semua pihak untuk menyetop perundungan maupun cyberbullying.
Jika dilakukan secara terus menerus, perundungan atau bullying memiliki dampak cukup fatal. Tidak hanya kesehatan fisik yang terganggu, namun juga kesehatan mental. Korban bullying akan menjadi minder, tidak percaya diri, dan bisa nekat bunuh diri.
"Jika disinyalir ada anak korban bullying, segera dampingi. Berikan support dan dukungan. Berikan bahu kita untuk anak-anak kita, sehingga mereka merasa aman dan nyaman untuk menceritakan permasalahan yang dihadapi. Jangan sampai korban bullying merasa sendiri atau bahkan disingkirkan," tandasnya. (yn/yit)