SAMPIT – Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati merasa prihatin dengan kondisi banjir yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Kotim. Dia meminta masyarakat agar bersabar menghadapi musibah tersebut.
Saat dalam perjalanan pulang usai memantau rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara di Kecamatan Antang Kalang, Senin (19/2) kemarin, tanpa sengaja Irawati bertemu dengan warga desa di wilayah Kecamatan Cempaga Hulu yang rumahnya terdampak banjir. Warga tersebut menyampaikan tidak ada satupun barang yang bisa diselamatkan saat banjir.
"Ada lima rumah di Desa Bukit Raya yang merupakan desa yang berbatasan dengan Cempaga Hulu dan Cempaga yang terdampak banjir cukup parah dan tidak ada satupun barang mereka yang bisa diselamatkan. Menurut mereka, karena tingginya curah hujan dan banjir itu mendadak tinggi sehingga mereka tidak sempat untuk mengeluarkan barangnya, seperti barang elektronik kulkas, televisi, mesin cuci, juga barang lainnya baju dan lain-lain, mereka cuma keluar badan saja," ujar Irawati prihatin.
Banjir yang terjadi tersebut akibat faktor cuaca, dimana curah hujan yang cukup tinggi terjadi. Irawati menyampaikan rasa prihatinnya dan dengan rendah hati meminta masyarakat yang terkena musibah untuk bersabar.
"Alhamdulillah kita sudah berkunjung ke tempat mereka, kita memberikan perhatian dan juga bentuk empati kita kepada saudara kita, yang mana ini adalah musibah yang tidak kita hendaki namun tidak bisa pula kita hindari," tuturnya.
Irawati juga mengajak seluruh masyarakat Kotim untuk mendoakan agar musim hujan di Kotim tidak sampai terjadi berkepanjangan. "Jangan seperti tahun lalu mengakibatkan banjir hampir seluruh kecamatan di Kotim," ucapnya.
Di saat kondisi banjir ini, Irawati juga mengingatkan para orang tua untuk mengawasi anak-anak, jangan sampai karena kelalaian menjadi penyebab datangnya kemalangan dan membuat penyesalan.
Selain itu, Irawati juga mengimbau masyarakat yang rumahnya terendam banjir untuk waspada terhadap hewan-hewan berbisa yang biasanya naik ke rumah karena habitatnya terendam banjir.
"Karena terdampak banjir ini ada desa sulit di akses, jadi mereka menggunakan perahu untuk aksesnya. Kita akan kesana untuk silaturahim kepada saudara kita yang terdampak banjir. Kami juga mohon maaf atas nama pemerintah daerah karena kami tidak bisa menghindari musibah seperti banjir banjir yang terjadi saat ini," tandasnya. (yn/yit)