SAMPIT - Hingga Selasa (27/2), banjir masih terjadi di Desa Hanjalipan, Kecamatan Kotabesi. Air menggenangi permukiman penduduk dan poros jalan Desa Hanjalipan sehingga menghambat mobilitas orang dan barang.
"Informasi tadi pagi (Selasa kemarin) yang masih kondisi banjir yaitu Desa Hanjalipan, tapi sejak kemarin kita monitor juga daerah Desa Bajarau. Per hari ini (kemarin) kondisi air masih bertahan di Desa Hanjalipan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Multazam, Selasa (27/2).
Menurutnya, BPBD bersama Wakil Bupati Kotim akan menurunkan tim menuju lokasi untuk melakukan assesment ulang. Kondisi cuaca juga menjadi hambatan untuk menuju lokasi, salah satunya karena jalan yang akan dilewati tergenang dan rusak.
"Sebenarnya di Hanjalipan itu tidak begitu besar hujannya, tetapi hujan terjadi di daerah hulu, ditambah air pasang Sungai Mentaya yang cukup tinggi saat ini. Hanjalipan ini banjir kiriman," sebutnya.
Desa Hanjalipan merupakan salah satu desa di Kotim yang rawan terhadap banjir, sehingga warga sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini.
"Mereka menyesuaikan jika biasanya berkendara motor sekarang menggunakan perahu. Kita tidak bisa menahan bencana. Kita sikapi dengan berhamonisasi dengan alam, jadi ketika kita berhamonisasi dengan alam maka segala situasi bencana kita bisa adaptif cepat," tambahnya.
Menurutnya, masyarakat di Desa Hanjalipan dan Desa Bajarau yang berada di bantaran sungai cepat menyesuaikan situasi ketika terjadi warga. (yn/yit)