SAMPIT - Sejumlah titik di Kota Sampit terdapat pasar dadakan yang menyediakan berbagai makanan khas Ramadan. Bupati Kotim Halikinnor mengingatkan para pedagang makanan, minuman, dan aneka jajanan menjaga higienitas makanan dan minuman yang dijual.
"Saya mengimbau pedagang jangan menggunakan bahan tambahan berbahaya," kata Bupati Kotim Halikinnor.
Selama Ramadan, tingkat konsumsi makanan dan minuman masyarakat cenderung meningkat. Terlebih lagi dalam bulan Ramadan ini beragam menu takjil dan hidangan untuk berbuka puasa dijajakan oleh para pedagang. Tidak hanya di Pasar Ramadan yang digelar oleh pemerintah daerah, banyak pedagang takjil dadakan yang memanfaatkan Ramadan ini untuk berjualan di pinggir-pinggir jalan, perumahan, hingga pasar tradisional. Mereka berjejer menjual makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
"Pedagang wajib memperhatikan kualitas dan kelayakan makanan dan minuman yang dijual untuk dikonsumsi. Pedagang jangan sampai menjual takjil yang membahayakan kesehatan masyarakat. Jangan hanya ingin mencari keuntungan, tapi higienitas dari makanan dan minuman yang dijual juga harus diperhatikan," terangnya.
Halikinnor berharap para pedagang takjil tidak menggunakan bahan tambahan berbahaya seperti pengawet, pemanis dan zat pewarna buatan. Adanya bahan tambahan tersebut dapat membahayakan pembeli karena bisa menimbulkan penyakit mulai dari masalah pencernaan dan penyakit lainnya akibat dari pemakaian zat-zat berbahaya tersebut.
"Beli produk makanan tidak harus warna yang menarik, karena justru yang berwana menarik itu mengandung sesuatu yang dilarang. Konsumen harus mendapatkan produk makanan yang layak konsumsi. Kalau sudah basi jangan dijual karena itu akan mendatangkan penyakit," sebutnya.
Disamping itu dirinya juga meminta pembeli maupun para pedagang untuk menjaga kebersihan di lingkungan tempat berjualan, jangan sampai ada kemasan atau plastik yang berserakan. (yn/yit)