SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur merespons bencana banjir yang melanda Desa Hanjalipan, salah satu desa di Kecamatan Kotabesi yang terendam banjir. Bantuan langsung disalurkan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak, Sabtu (1/7).
Bantuan bahan kebutuhan pokok berupa beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) disalurkan secara simbolis oleh Bupati Kotim Halikinnor. Didampingi Asisten Setda Kotim berserta sejumlah kepala perangkat daerah, Camat Kotabesi, dan kepala desa wilayah setempat.
”Alhamdulillah, kami sudah menyalurkan beras kepada masyarakat yang terdampak banjir di Desa Hanjalipan," kata Halikinnor.
Pemkab Kotim, kata Halikinnor, telah berupaya merespons cepat banjir yang terjadi di sejumlah desa di Kotim. Melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotim memberikan bantuan berupa beras CPPD berjumlah 22 ton lebih atau 22.160 kg, sesuai data yang masuk dari BPBD dan Dinas Sosial.
Bantuan yang disalurkan tersebut berupa beras 10 kilogram untuk masing-masing kepala keluarga (KK) terdampak banjir. Bantuan tersebut merupakan bahan pangan cadangan dari pemerintah yang memang dikhususkan untuk adanya peristiwa darurat, seperti bencana banjir maupun kekeringan.
”Beras ini merupakan cadangan pangan dari pemerintah daerah untuk hal-hal yang darurat seperti ini (banjir)," ucapnya.
Meski bantuan tersebut tidak seberapa nilainya, Halikinnor berharap dapat sedikit meringankan beban warga yang sedang dilanda bencana. ”Alhamdulillah, persediaan bantuan beras kita cukup aman dan masih ada untuk terus disalurkan kepada masyarakat terdampak," katanya.
Meski demikian, Halikinnor juga berharap pihak-pihak lainnya, baik masyarakat maupun perusahaan swasta bersedia membantu meringankan beban para korban banjir.
Selain menyalurkan bantuan beras CPPD, Halikinnor beserta jajaran sekaligus meninjau kondisi banjir di Desa Hanjalipan. Ketinggian air di Desa Hanjalipan mencapai 60 -100 cm. Banjir di wilayah ini biasanya bertahan sekitar sebulan dengan ketinggian bervariasi, karena kondisi tanahnya berada di dataran rendah, letaknya di pinggir Sungai Mentaya sehingga rawan banjir. (yn/ign)