SAMPIT – Bupati Kotim Halikinnor mempertegas bahwa pembangunan Jembatan Mentaya yang menghubungkan Kota Sampit menuju Kecamatan Seranau akan terus berlanjut. Biaya pembangunan yang menyedot anggaran besar, membuat pembangunannya perlu keroyokan dengan pemerintah provinsi maupun pusat.
”Kami sudah desain dan saya menghadap pemerintah pusat, tetapi anggaran Kotim tersedot untuk kepentingan lain. Rencana itu belum bisa cepat terlaksana. Sesuai arahan Gubernur, pembangunan itu bertahap. Melalui sharing dana provinsi dan kabupaten. Kami pastikan dulu titik lokasi jembatan itu. Mudah-mudahan setelah rencana perpanjangan runway bandara selesai, kami lanjutkan itu (rencana pembangunan Jembatan Mentaya)," kata Halikinnor, pekan lalu.
Halikinnor menjelaskan, Pemkab Kotim telah merencanakan pembangunan Jembatan Mentaya sekitar tahun 2020 lalu. Jembatan Mentaya yang akan dibangun sepanjang 970 meter dengan lebar 14 meter. Estimasi anggarannya saat itu sebesar Rp1,5 triliun.
Sementara itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, ingin segera mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur di wilayah Kalteng. Termasuk pembangunan Jembatan Mentaya.
”Dulu saya masih ingat, Supian Hadi Bupati Kotim terdahulu pernah berbicara dengan saya membahas rencana pembangunan Jembatan Mentaya. Saya minta Bupati dibantu Sekda, Dinas PU segera buat Detail Engineering Design (DED) dan Feasibility Study (FS) agar rencana pembangunan Jembatan Mentaya segera dieksekusi," kata Sugianto.
Dia meminta Bupati Kotim segera melakukan pembebasan lahan di titik lokasi yang hingga kini masih belum disepakati. ”Terpenting segera diurus pembebasan lahannya. Tidak masalah kalau lahan itu sudah ada sertifikat lahan pertanian milik Inhutani. Diurus saja. Ambil alih untuk kabupaten," katanya.
Sugianto memperhitungkan pembangunan Jembatan Mentaya memerlukan anggaran sekitar Rp1,6 triliun.
”Mungkin bantuan pertama, Pemprov Kalteng siap hibahkan dana APBD Provinsi sebesar Rp300 miliar dan dari APBD Kotim bisa dimulai dianggarkan di angka Rp200 miliar. Saya ingin Jembatan Mentaya ini segera dilanjutkan, supaya jadi ikon Kalteng, khususnya Kotim. Tapi saya tidak ingin membangun sembarang jembatan," tegasnya. (hgn/ign)