SAMPIT-Satu orang tenaga pendidik honorer sekolah di Kecamatan Parenggean Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendapatkan kesempatan untuk diangkat menjadi tenaga kontrak. Kesempatan itu diberikan langsung oleh Bupati Kotim Halikinnor saat meninjau kegiatan khitanan massal di Kecamatan Parenggean, Senin (1/7).
Saat berinteraksi dengan sejumlah tenaga pendidik yang juga hadir dalam kegiatan itu, dirinya mengaku terkejut ada tenaga pendidik yang sudah bekerja puluhan tahun, namun masih berstatus tenaga honor sekolah.
"Saya terkejut, ada guru honor sekolah yang sudah 11 tahun mengajar, dan gajinya hanya Rp 500 ribu per bulan," ungkap Halikinnor.
Mengetahui hal tersebut, saat itu juga dirinya meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Kotim Muhammad Irfansyah yang mendampingi dalam kegiatan itu, untuk bisa memprioritaskan tenaga pendidik atas nama Ida Fitriani, agar diangkat menjadi tenaga kontrak (tekon).
"Tadi saya minta Kepala Dinas dan Kabid, coba nanti buatkan berkas, prioritaskan untuk diangkat jadi tekon. Nanti kita atur bagaimana pembiayaan untuk gajinya. Karena kasihan sudah 11 tahun mengabdi masih honor sekolah. Kalau dia berstatus tekon minimal dapat gaji Rp 2 juta lebih, empat kali lipat dari honor sebelumnya. Jadi lumayan juga membantu kesejahteraan sebagai tenaga pendidik," papar Halikinnor.
Diharapkannya, dengan di angkat sebagai tekon, tenaga pendidikan tersebut bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kotim Muhammad Irfansyah mengatakan, akan berupaya membantu prosesnya, dengan terlebih dulu melihat apakah tenaga pendidik tersebut memenuhi persyaratan.
"Nanti kami proses itu, kami lihat dulu persyaratannya apakah dia S1, apakah dia memang honor, nanti setelah itu ada proses dengan bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) terkait dengan gaji. Syaratnya itu S1, pernah mengajar honorer, ada SK honorer," sebutnya.
Sementara itu Ida Fitriani, tenaga pendidik berstatus honor sekolah ini mengaku tidak menyangka bisa bertemu langsung dengan orang nomor satu di Kotim. Dan dirinya akan diprioritaskan untuk menjadi tenaga kontrak. "Alhamdulillah senang, tidak menyangka dan tidak kepikiran sama sekali," ujar wanita 32 tahun ini.
Ida diketahui merupakan sarjana pendidikan program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) yang sudah 11 tahun mengajar di TK Sulamul Amin Kecamatan Parenggean. Ia pun berharap dengan diangkat nanti sebagai tenaga kontrak, dapat membuka kesempatannya menjadi ASN.
"Tentu saya menyambut positif kesempatan ini, berharap menjadi lebih baik lagi dan kesempatan menjadi ASN lebih terbuka lebar," tandasnya. (yn/gus)