SAMPIT – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Pardamean Gultom menyatakan, kerusakan infrastruktur jalan di dalam perkotaan Sampit selama ini, tidak lepas dari beban muatan kendaraan angkutan yang melewati ambang batas kelas jalan. Masih banyak truk kapasitas di atas 8 ton melintas di dalam perkotaan.
Maka dari itu dirinya meminta kepada dinas teknis terkait agar betul-betul memperhatikan proyek pekerjaan perbaikan jalan, sehingga sesuai dengan kemampuan dan kualitas yang diharapkan. “Semoga proyek yang berjalan betul-betul berkualitas sehingga jalan memiliki usia yang panjang dan mampu dilewati kendaraan kendaraan yang selama ini berbeban berat,” ujarnya.
Di samping itu, Gultom mengapresiasi atas sikap dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kotim yang kembali menerapkan aturan larangan kendaraan bermuatan besar melintas di jalan dalam kota. Dirinya pun mengajak masyarakat agar segera melapor ke aparat pemerintah jika ada kendaraan besar over kapasitas yang melanggar larangan tersebut.
Hal itu lanjutnya, mengacu pada Surat Bupati Kotim Nomor 500/908/ EK/XI/ 2022 perihal Sosialisasi Pengalihan Rute Jalan dan Surat Kepala Dinas Perhubungan Kotim Nomor 550/1190/DISHUB/XI/2022 perihal Pemberitahuan Pengalihan Rute Lintasan Angkutan Barang di Kota Sampit.
”Ini sebagai upaya meminimalisasi kerusakan jalan dan kerawanan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan angkutan barang dengan masyarakat pengguna jalan umum,”tegas Gultom. Dibeberkannya, dengan ketentuan tersebut angkutan barang diarahkan melintas pada ruas jalan alternatif, yaitu Jalan Muhammad Hatta atau lingkar selatan dan Jalan Ir Soekarno atau lingkar utara Kota Sampit.
Gultom juga menegaskan, jalan kabupaten, provinsi, dan nasional yang ada di wilayahKotim merupakan jalan kelas III. Kendaraan yang boleh melintas adalah kendaraan dengan muatan sumbu terberat (MST) 8 ton.
”Aturan tersebut diberlakukan bagi kendaraan angkutan barang, khususnya kendaraan pengangkut kontainer, peti kemas, CPO, karnel, TBS, pupuk, dan angkutan alat berat lain,” tutupnya.(ang/gus)