SAMPIT-Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjelang akhir tahun anggaran masih diangka sekitar 50 persen dari proyeksi. Hal ini menjadi pertanyaan dari Fraksi Golkar DPRD Kotim kepada Pemkab Kotim. Sementara tiga bulan lagi tahun anggaran 2024 akan berakhir.
Dengan demikian fraksi tersebut mendesak agar pemungutan PAD harus digenjot semaksimal mungkin supaya bisa mencapai target.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Kotim Abdul Kadir mengungkapkan, data yang ada pada pihaknya per 14 Oktober kemarin, menunjukkan kekhawatiran karena tidak dapat tercapainya realisasi PAD 2024.
“Dari target Pendapatan Rp 2.428.261.420.400.- saat ini baru mencapai Rp. 1.690.065.785.362.- realisasinya atau baru mencapai 69,6persen. Perlu diingat waktu kerja efektif kita hanya menyisakan 2 bulan lagi,”tegasnya.
Sementara itu lanjut Abdul Kadir, kinerja Pendapatan Asli Daerah baru mencapai 40,45persen atau sekitar Rp 237.217.177.383,- dari target Rp. 585.143.313.400,-.“Kami harap hal ini dapat dijelaskan oleh Pemkab Kotim sebelum APBD Perubahan disahkan,”imbuhnya.
Ia menambahkan, bagi Fraksi Golkar, program dan pelaksanaan anggaran daerah adalah amanat rakyat yang diberikan kepada pemerintah untuk dilaksanakan secara bertanggung jawab, tentu melalui mekanisme yang telah diatur. Maka itu hal ini patut disampaikan, terlebih lagi ketika akan mengusulkan perubahan anggaran.
“Tentu sebagai pijakan pembahasan nantinya kita perlu mengetahui kerja-kerja atas program dan anggaran yang telah digunakan selama sembilan bulan yang telah berlangsung. Berkenaan dengan hal tersebut, kami meminta penjelasanan terkait dengan kerja-kerja anggaran dimaksud,”pungkas Abdul Kadir.(ang/gus)