SAMPIT – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melaksanakan simulasi gabungan pemadaman kebakaran, Senin (2/12). Kegiatan yang dihadiri Bupati Kotim Halikinnor itu untuk meningkatkan kesiapsiagaan petugas dalam menangani kebakaran bangunan, hutan, dan lahan.
”Kebakaran merupakan bencana yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja,” ujar Halikinnor dalam sambutannya.
Menurutnya, kejadian itu tidak hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi juga dapat mengancam nyawa. Untuk itu, perlu adanya peningkatkan kesiapsiagaan dalam menangani kebakaran.
Halikinnor menekankan pentingnya kesiapsiagaan petugas pemadam merespons kebakaran dengan cepat dan efektif.
”Salah satu upaya untuk kita siap dalam menghadapi kejadian kebakaran, yaitu melakukan latihan simulasi gabungan dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah yang secara teknis membidangi pemadaman kebakaran,” jelasnya.
Halikinnor menuturkan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotim telah memiliki 1 mako dan 6 pos sektor, yang akan ditambah 1 pos di Kecamatan Seranau. Hal itu sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Pemadam Kebakaran.
”Berdasarkan data tahun 2024 sampai November, telah terjadi 39 kebakaran bangunan, 26 lahan, dan semak belukar,” kata Halikinnor.
Meningkatnya kebakaran bangunan, hutan, dan lahan di wilayah Kotim, serta laju pertumbuhan penduduk, diiringi pula meningkatnya jumlah perumahan dan permukiman, serta pembangunan fasilitas gedung. Baik untuk perkantoran maupun perdagangan.
Hal ini belum diimbangi dengan ketersediaan sarana dan prasarana pemadam kebakaran serta jumlah personel pemadam kebakaran yang masih terbatas bila dibandingkan luas wilayah Kotim.
Halikinnor menekankan pentingnya meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. ”Tidak hanya kebakaran, kita juga harus siap menghadapi bencana lain, seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi," tambahnya.
Peningkatan kesiapsiagaan meliputi pelatihan bagi petugas, pengadaan alat dan peralatan yang memadai, serta sosialisasi kepada masyarakat tentang penanganan bencana. (yn/ign)