SAMPIT - Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotawaringin Timur Marjuki menunjukkan gebrakan awal dalam penanganan sampah yang menggunung di depo-depo sampah yang ada di Kota Sampit, khususnya Kecamatan Baamang dan Ketapang. Marjuki mengajak semua pihak untuk peduli dan berpartisipasi demi kebersihan Kota Sampit.
"Prioritas kita membersihkan depo sampah. Di setiap depo sampah penuh semua. Kita semua keroyokan untuk penanganan sampah," ujar Marjuki, Rabu (18/12).
Kemarin, DLH Kotim telah membersihkan secara total dua depo sampah, yaitu Depo Kopi Selatan dan Depo Sampurna. "Besok lanjut Depo Cristopel Mihing belakang SMPN 3 Sampit, lanjut Depo Sampah di Antang Barat," tambah Marjuki.
Marjuki menjelaskan bahwa dengan kondisi yang ada dan tenaga yang terbatas, DLH Kotim berupaya membersihkan delapan Depo Sampah yang ada di Kota Sampit.
"Walaupun masalah ini juga tidak akan selesai, karena di pemrosesan akhir di TPA juga sekarang ini menggunung. Tetapi kami DLH akan membuktikan dulu bahwa kita berupaya keras, minimal mengurangi tumpukan sampah di setiap depo," tegas Marjuki.
Marjuki mengakui bahwa kendala utama dalam penanganan sampah adalah keterbatasan alat dan armada. "Alat kita sangat terbatas, terutama loader kita, armada truk juga terbatas. Ini yang menjadi kendala," ungkapnya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, DLH Kotim mengajak semua pihak, tidak hanya pemerintah daerah, tetapi juga pihak swasta dan masyarakat, untuk berpartisipasi dalam rangka penanganan sampah rumah tangga, khususnya di dua kecamatan yaitu Baamang dan Ketapang.
"Ini akan kami lakukan terus, paling tidak dalam 1-2 bulan ini mengurangi, sehingga bau yang menyengat, sampah yang menumpuk, khususnya di depo-depo mulai berkurang, walaupun di TPA tetap jadi masalah. Tapi ini juga kita masih berupaya, di sana itu minimal ada dua alat berat, bulldozer dan ekskavator yang sangat urgent," jelas Marjuki.
DLH Kotim juga berupaya melakukan pendekatan ke pemerintah daerah, ke provinsi, pihak-pihak yang peduli, dan perusahaan besar untuk mendapatkan bantuan dalam mengatasi permasalahan sampah di TPA. "Kalau kita peduli Sampit bersih mari kita sama-sama," ajak Marjuki. (yn/yit)