SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tengah berupaya mencari solusi untuk mengatasi kendala pengangkutan sampah yang disebabkan oleh armada truk pengangkut sampah yang sudah tua dan sering mengalami kerusakan.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Sanggul Lumban Gaol menyampaikan bahwa beberapa armada pengangkut sampah yang ada saat ini masih berusia di bawah lima tahun. Namun, tingginya intensitas penggunaan membuat biaya perawatan menjadi sangat besar.
"Armada kita ada yang usianya di bawah lima tahun, tetapi tingkat kerusakannya tinggi karena intensitas pemakaian. Ini membuat biaya perawatannya juga besar," ujar Sanggul, Senin (23/12).
Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemkab Kotim berencana mengganti armada yang sudah tidak layak pakai. Selain itu, mereka juga akan memanfaatkan dukungan dari pihak ketiga melalui dana corporate social responsibility (CSR).
"Kami akan memohon bantuan dari perusahaan besar swasta (PBS) melalui CSR mereka, seperti yang pernah dilakukan beberapa tahun lalu. Dengan surat dari bupati, kami akan meminta setiap grup perusahaan besar kelapa sawit yang ada di Kotim untuk membantu menyiapkan armada pengangkut sampah," jelasnya.
Sanggul menambahkan bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan perusahaan besar di Kotim menjadi kunci penting dalam mengatasi masalah pengelolaan sampah. Dengan jumlah sampah yang terus meningkat, kontribusi perusahaan melalui CSR dapat membantu mempercepat penyelesaian permasalahan ini.
"Kami berharap perusahaan besar dapat ikut berkontribusi dalam membantu menyediakan truk pengangkut sampah. Ini akan sangat membantu kita dalam memastikan pengangkutan sampah berjalan lancar dan teratur," tambahnya.
Upaya ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka pendek hingga jangka panjang dalam mengatasi permasalahan sampah di Kotim, terutama di wilayah perkotaan yang tingkat produksi sampahnya semakin tinggi.
"Dengan kolaborasi semua pihak, kita yakin masalah ini bisa diatasi secara bertahap. Tidak hanya memperbaiki armada yang ada, tetapi juga memastikan keberlanjutan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik," pungkasnya.
Pemkab Kotim optimistis, dengan dukungan berbagai pihak, pengelolaan sampah di daerah ini dapat berjalan lebih efektif dan efisien, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat. (yn/yit)