SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tengah melakukan pendataan secara langsung terhadap peserta didik yang akan menjadi penerima program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh benar-benar akurat dan sesuai dengan kondisi di lapangan, sehingga program dapat berjalan tepat sasaran.
"Pendataan dilakukan dengan melibatkan langsung pihak sekolah. Kami ingin memastikan bahwa semua anak yang memenuhi syarat dapat terdata dan tidak ada yang terlewat," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kotim Yolanda Lonita.
Program MBG yang dijadwalkan uji coba mulai 20 Januari 2025, menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten Kotim untuk meningkatkan kualitas gizi peserta didik. Rapat koordinasi yang dipimpin Wakil Bupati Irawati bersama Penjabat Sekretaris Daerah Sanggul Lumban Gaol telah digelar Senin (13/1) lalu guna memastikan kesiapan teknis dan administratif.
Dalam pelaksanaan program ini, Dinas Pendidikan Kotim bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kotim untuk mendata peserta didik dari berbagai satuan pendidikan, baik di bawah kewenangan dinas maupun kementerian. Disdik tidak mengandalkan data pokok pendidikan (Dapodik) sepenuhnya karena data tersebut belum tentu mencerminkan kondisi riil.
"Data Dapodik sering kali tidak sesuai dengan situasi di lapangan. Ada anak yang belum terdaftar karena kendala administrasi, seperti kartu identitas anak yang tidak terbaca sistem. Oleh karena itu, kami turun langsung ke sekolah untuk memastikan validitas data," terangnya.
Yolanda optimistis pendataan ini dapat diselesaikan secepatnya sesuai target yang telah ditetapkan. Setelah data terkumpul, dinas pendidikan akan bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk memastikan program berjalan lancar.
Program MBG dirancang sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup generasi penerus melalui penyediaan asupan gizi yang memadai. Setiap penerima manfaat akan mendapat satu kali makanan bergizi setiap hari, selama lima hari dalam sepekan, dengan alokasi anggaran Rp10.000 per porsi.
Selain itu, program ini juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam hal mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan meningkatkan gizi masyarakat.
Dengan validitas data yang terjamin dan koordinasi yang kuat antar pihak terkait, pemerintah daerah optimistis Program MBG akan memberikan dampak positif, tidak hanya dalam peningkatan gizi anak-anak tetapi juga dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan. (yn/yit)