SAMPIT – Bupati Kotim Halikinnor akhirnya meresmikan Pabrik Es Mentaya dan Dermaga Palingkau di Desa Sei Ijum, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kamis (16/1). Fasilitas ini diharapkan dapat menjawab permasalahan nelayan dalam mempertahankan kualitas hasil tangkapan dan menunjang aktivitas operasional mereka.
Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, pembangunan Pabrik Es Mentaya dan Dermaga Palingkau merupakan bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya nelayan dan pembudidaya ikan.
Kedua fasilitas ini dirancang untuk memberikan solusi atas kendala yang selama ini dihadapi, yaitu sulitnya mendapatkan es balok dan terbatasnya fasilitas untuk pendaratan ikan.
”Saya berpesan kepada masyarakat dan pelaku usaha kelautan serta perikanan agar bersama-sama menjaga dan memanfaatkan fasilitas yang telah dibangun dengan sebaik-baiknya. Selain itu, tetap prioritaskan keselamatan diri saat melakukan aktivitas sehari-hari,” ujar Halikinnor.
Pabrik Es Mentaya memiliki kapasitas produksi 200 balok es per hari dengan berat 25 kilogram per balok. Dengan harga jual Rp17.000 per balok, es balok ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nelayan untuk menjaga kualitas ikan tetap segar selama proses tangkapan hingga pemasaran.
Kepala Dinas Perikanan Kotim Ahmad Sarwo Oboi menjelaskan, es balok tersebut dapat bertahan hingga tujuh hari apabila disimpan dengan baik, seperti dalam kotak fiber atau kulkas kecil di atas kapal nelayan.
”Pembangunan pabrik es balok ini adalah salah satu bentuk perhatian Bapak Bupati terhadap permasalahan nelayan, khususnya kesulitan mendapatkan es balok. Dengan adanya fasilitas ini, aktivitas nelayan menjadi lebih lancar, dan kualitas ikan yang mereka tangkap tetap segar sehingga harga jualnya tetap stabil,” jelas Oboi.
Selain pabrik es, Dermaga Palingkau juga diresmikan sebagai fasilitas pendukung untuk bongkar muat hasil tangkapan ikan. Dermaga ini sekaligus menjadi tempat berkumpulnya nelayan untuk memenuhi kebutuhan operasional mereka. Fasilitas ini terintegrasi dengan konsep lokasi perikanan terpadu, yang dirancang untuk mendukung pengelolaan sektor perikanan secara lebih efektif dan efisien.
Meski sudah memiliki pabrik es balok dan dermaga, Dinas Perikanan Kotim masih membutuhkan dukungan lebih lanjut, seperti pembangunan cold storage berkapasitas 10 ton, seminisasi jalan menuju pabrik, dan tambahan peralatan pendukung lainnya.
”Kami berharap dukungan ini dapat segera direalisasikan untuk melengkapi fasilitas yang ada. Pabrik es itu satu paket dengan cold storage, jadi hasil panen es balok dikumpulkan di satu tempat. Kami minta kalau bisa secepatnya, karena memang sangat kita harapkan," ungkap Oboi. (yn/ign)